-->

Hot News

Daurah Tahfidz MBS Diharap Ciptakan Generasi Qur'ani

By On Kamis, Desember 27, 2018

Kamis, Desember 27, 2018


MAMUJU, MASALEMBO.COM - "Satu-satunya cara untuk memperbaiki generasi adalah mendekatkan mereka denga Al Qur'an."

Demikian kalimat yang disampaikan Direktur Muhammadiyah Boarding School Attanwir Mamuju Wahyun Mawardi, saat menyampaikan amanah pada Wisuda Angkatan I Daurah Tahfidz Quran, Rabu (26/12)

Kata Wahyun, Al Qur'an adalah satu-satunya mukjizat dari Allah Subhana Wataala yang sampai saat ini bisa dijadikan sebagai lahan beramal. Berbeda dengan mukjizat nabi sebelumnya hanya bersifat sementara atau berlaku di zamannya. Namun, Al Qur'an sampai saat ini tetap dipergunakan umat manusia khususnya umat Islam hingga akhir zaman dan akan menjadi penolong di akhirat.

"Jika seorang muslim, merasakan dalam hidupnya tidak tenang maka hendaklah ia dekat dekat Al Qur'an. Dalam artian membaca, memahami makna darinya serta mengamalkann isi kandungannya," terang Wahyun.

Sementara, Muhafidz Daurah Thahfidz Ustaz Tugiman mengatakan, Daurah Tahfiz Qur'an ini mampu mencapai target yakni peserta menghafal 1 juz selama proses. Namun tidak semua peserta sukses sampai 1 juz. Rinciannya ada yang menghafal 1 juz lebih, kurang dari 1 juz dan ada pula yang hanya setengah juz atau kurang dari itu.

"Jangan anggap hari ini adalah hasil, tetapi anggaplah sebagai sebuah langkah awal untuk melanjutkan hafalan yang lebih banyak di kesempatan yang akan datang," kata Ustaz Tugiman.

Dia berharap bahwa, orang tua jangan buru-buru menyimpulkan kemampuan anak dari hasil kegiatan ini. Sebab proses ini barulah langkah awal untuk melatih anak dalam tahfiz Qur'an. "Masih banyak langkah atau proses yang bisa ditempuh untuk memasimalkan kemampuan anak menghafal Al Qur'an," katanya.

Dalam sambutannya, Ustaz Tugiman membeberkan faktor utama agar seorang anak mudah menghafal. Diantaranya, orang tua hendaknya memperhatikan serta memastikan nafkah yang diberikan kepada anak-anaknya itu halal. Sebab jika nafkahnya tidak halal atau sumbernya tidak halal diberikan kepada anak, maka yakin ia akan mengalami kesusahan dalam menghafal kitab yang suci ini.

Daurah ini dilaksanakan sejak 16 hingga 26 Desember 2018 yang dipusatkan di MBS Attanwir Mamuju dan diikuti sebanyak 24 orang peserta tingkat SD sampai SMA sederajat. 

Hingga acara wisuda hanya dua orang peserta yang tidak mampu melanjutkan daurah. MBS adalah nama lain untuk Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah. Kegiatan ini juga dimaksud agar memberikan kesempatan kepada siswa supaya menggunakan waktu liburan untuk hal yang positif.

Salah seorang peserta menyampaikan saat testimoni diacara wisuda tersebut mengatakan, awalnya gugup dan kaku. Namun setelah mengikuti beberapa hari  akhirnya bisa menyesuaikan dan lebih bersemangat lagi mengikuti hingga kegiatan selesai.

Sementara itu ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Mamuju Hasbullah Quraisy berharap kegiatan positif ini bisa terus dilanjutkan dimasa yang akan datang. 

"Angkatan pertama ini menolak sejumlah pendaftar sebab kuota sudah terpenuhi. Oleh karenanya untuk daurah tahfidz selanjutnya mereka menjadi prioritas sebagai peserta," kata Hasbullah. (rls/har)

comments