-->

Hot News

Mantan Anggota DPRD Pasangkayu Minta Maaf ke Pemuda Ansor

By On Jumat, September 20, 2019

Jumat, September 20, 2019

Ikram Ibrahim memperlihatkan permohonan maaf tertulis (Edison S/masalembo.com)


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Kemelut antara mantan anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, Ikram Ibrahim dengan organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) harus berujung pada permintaan maaf secara tertulis, Jumat (20/9/2019). Ikram menyampaikan permohonan maaf atas postingannya di media sosial Facebook yang disoal GP Ansor.

Ikram dianggap, telah melecehkan dan mencemarkan nama baik organisasi angkatan muda Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Secara tertulis, Ikram menyampaikan maaf serta menggelar konferensi pers yang dihadiri Ketua GP Ansor Pasangkayu Abd Hakim serta pengurus Wilayah GP Ansor Sulbar, Jainuri.

Menurut Jainuri, penyelesaian secara kekeluargaan ini dilakukan karena melihat itikad baik Ikram Ibrahim yang ingin melakukan permintaan maaf secara langsung dan terbuka serta kesadaran Ikram Ibrahim yang mengakui semua kesalahannya.

"Kami dari GP Ansor melihat ikhtikad baik Ikram Ibrahim dan kami melihat itu dan lebih mengutamakan sifat kekeluargaan," ungkapnya.

Dalam pernyataan tertulisnya, Ikram mengaku membuat ketidak nyamanan kepada  pengurus GP Ansor Kabupaten Pasangkayu dan Ansor Se- Indonesia serta kiyai-kiyai NU.

"Saya memohon maaf atas semua postingan yang dianggap sebagai ujaran kebencian dan berita bohong kepada GP Ansor. Saya berjanji akan menghapus serta tidak akan mengulanginya lagi," ujarnya.

Ikram Ibrahim juga mengatakan, dirinya telah mengikuti pelatihan dasar GP Ansor beberapa waktu lalu. Dia berjanji akan menjaga marwah Ansor, Banser dan NU sebagai rumah besar warga Nadiyyin.

Di tempat yang sama, Ketua GP Ansor Pasangkayu Abd Hakim mengatakan, dirinya bersyukur melihat itikad baik dari Ikram Ibrahim yang mau merubah diri dan membantu serta ingin bergabung ke GP Ansor untuk mengetahui lebih banyak kegiatan yang dilakukan oleh pemuda-pemuda Ansor. Namun menurutnya semua itu tidak menjadi tolak ukur untuk menerimanya. "Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui," katanya.

"Kami sadari bahwa apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan bisa jadi karena ketidak tahuannya terhadap GP Ansor atau karena kiriman media dari orng-orang atau kelompok yang tidak senang dengan GP Ansor, sehingga Ikram Ibrahim turut membagikan berita-berita yang bohong atau tidak benar tersebut," jelasnya. (har/red)

comments