-->

Hot News

Swedia Jajaki Pengembangan Teknologi Energi Terbarukan di Lahan Marjinal di Sulbar

By On Sabtu, Maret 14, 2020

Sabtu, Maret 14, 2020


Pertemuan utusan perusahaan multinasional dari Swedia dengan gubernur Ali Baal Masdar. (Dok: Dinas Kominfo Sulbar)


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menggelar pertemuan dengan utusan perusahaan multinasional dari Swedia, Yoyon Hidayat.

Chief Operating Officer Modus Oman Drilling Systems itu mengatakan, pihaknya menjajaki kerjasama pengembangan pertanian modern di lahan marjinal dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan.

Pertemuan berlangsung di ruang kerja gubernur, Kamis 12 Maret tersebut, Gubernur Sulbar didampingi beberapa pejabat Pemprov dan Tenaga Ahli Gubernur. Pejabat yang hadir, antara lain Kepala Dinas ESDM Amri Eka Sakti dan Kepala Dinas Pertanian, Muhtar.

Gubernur ABM menyambut baik kehadiran perwakilan perusahaan yang berpusat di Swedia itu. Ia berharap bisa terjalin kerjasama melalui penanaman investasi yang akan berdampak pada pendayagunaan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

"Pada dasarnya, Pemprov Sulbar terbuka menjalin kerjasama dengan investor yang bermaksud menanam modal. Dengan kerjasama itu, kita berharap potensi sumberdaya alam di daerah ini bisa dikelola secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sementara, Yoyon, mengatakan, kunjungannya sebagai langkah awal untuk merundingkan rencana pengembangan ekosistem pertanian melalui pemanfaatan teknologi yang lebih efesien, dan bisa berkontribusi untuk kemajuan Provinsi Sulbar.

"Kami berunding dulu dengan para pejabat yang terkait untuk bekerjasama pemanfaatan teknologi yang efesien untuk pengembangan ekoaistem pertanian," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Muhtar Mappagala, menyebut calon investor dari Swedia itu berencana mengembangkan pertanian modern di lahan marginal dengan teknologi terbarukan. Seperti tenaga air, angin, dan penyulingan air laut sebagai sumber energi.

Lahan yang dibutuhkan sekira 30.000 hektar untuk pengembangan beberapa jenis komoditi. (*)

Adventorial

comments