-->

Hot News

FGD di Majene Kupas Peran Pemuda Sukseskan Pemilukada

By On Sabtu, Agustus 29, 2020

Sabtu, Agustus 29, 2020

Ketua Bawaslu Majene Sopyan Ali (kanan) saat FGD dengan sejumlah pemuda di Majene, Jumat 28 Agustus 2020. (Foto: Polres Majene)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukanlah sekadar momentum di mana masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk memilih para pemimpin di negeri ini.  

Namun di dalam pilihan rakyat,  ada harapan yang sangat besar agar terjadinya perubahan di masa depan bagi daerah khususnya di Wilayah Kabupaten Majene setidaknya 5 tahun kedepan.

Apabila mekanisme Pemilu tidak diikuti dengan tanggung jawab, maka hasilnya diragukan akan menghasilkan perubahan sesuai harapan demi kemajuan negeri ini.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majene Syofian Ali dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Peran Pemuda dalam Mendukung Terselenggaranya Pemilukada Kabupaten Majene Tahun 2020 yang Aman, Damai dan Sejuk, Jumat (28/8/20) di Bomb Cafe, Kecamatan Banggae Timur.

Kegiatan FGD ini sendiri terlaksana atas kerjasama satuan Intelkam Polres Majene dan Relawan Bambu sebagai upaya maksimal sukseskan Pilkada mendatang melalui peran Pemuda.

Tak hanya diisi materi, kegiatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi tentang cara berdemokrasi yang baik dan benar sehingga harapan tentang pembangunan dan perubahan masa depan yang lebih baik dapat terwujud.

Di kesempatan ini, Sofyan Ali mengingatkan jika dalam pemilihan umum yang terjadi adalah transaksi uang atau yang dikenal dengan politik uang, maka secara tidak langsung masyarakat telah menjual suara mereka dan bisa dikatakan bahwa mereka telah menjual segala harapan. 


"Dipastikan tidak akan didapatkan kepala daerah  yang amanah sebagai mana yang diimpi-impikan selama ini. Semua janji-janji yang diumbar oleh para calon kepala daerah,  menguap dan tidak akan pernah terealisasikan," tutur Kepala Bawaslu.

Maka pilkada kali ini, terang Sopyan, tentunya sangat memerlukan sikap cerdas para pemilih untuk memainkan peran dalam upaya mewujudkan cita-cita perubahan itu.

"Pesta demokrasi di tahun 2020 khususnya di Majene sangat penting untuk menentukan nasib dan kemajuan daerah ini 5 tahun kedepan. Untuk itu, peran pemuda dengan memanfaatkan media sosial saat ini, dapat memberikan pendidikan politik, bagi siapa pun yang menjual figur atau kandidat yang dianggap layak," ujarnya.

Dikatakan, disini peran dari partisipasi pemuda diperlukan agar keterlibatan dalam politik tidak hanya dengan bermodalkan pembaharuan secara fisik ataupun usia, namun pandangan segar kaum muda yang terefleksikan oleh visi dan misi kepemimpinan juga harus menunjukkan semangat perubahan.

"Dengan mengoptimalkan kemunculan kaum muda dalam politik, serta dibarengi oleh sebuah semangat perubahan yang diusung, efektifitas sistem multi partai yang merupakan realitas di Indonesia akan secara utuh terwujud," terangnya.

Dari para pemuda kata dia, diharapkan gagasan-gagasan yang bersifat antipasif, yang bila perlu mengandung unsur-unsur orisinal dan berani, sehingga mampu membuat bangsa kita keluar dengan jawaban terbaiknya terhadap tantangan situasi yang diantisipasi itu. "Kepeloporan ini sangat erat kaitannya dengan peran pemuda sebagai pembaharu dan pendobrak status quo yang dirasa menyesakkan," katanya.

Hal ini mengandung pengertian bahwa dari para pemuda, terutama yang terpelajar, diharapkan lebih banyak partisipasinya sebagai pemikir dan pencetus dari gagasan-gagasan pembaharuan yang dapat dilaksanakan.

Sopyan berpesan, peran pemuda sebagai pemikir ini adalah peran yang strategis yang perlu dijalankan dengan baik dalam menyambut pesta demokrasi di Sulbar, terutama di Kabupaten Majene yang juga mengambil bagian dalam momentum untuk menentukan pilihan kepala daerah yakni bupati dan wakil bupati untuk periode lima tahun kedepan. (rls/red)

comments