MAJENE, MASALEMBO.COM - Pencabutan nomor urut pasangan calon Pilkada Majene 2020 telah selesai, pasangan Patma-Lukman meraih nomor urut 1 dan pasangan AST-Aris mendapat nomor urut 2. Juru bicara Patma-Lukman, Hasriadi, menyatakan nomor urut 1 ini adalah tanda Patmawati-Lukman akan menjadi pemenang.
"Nomor 1 itu patta'ba' namanya. Akan menjadi nomor 1 di 9 Desember nanti, akan menjadi pemenang, Insya Allah," ucap anggota DPRD Majene ini.
Hasriadi juga menyoroti, tim pendukung AST-Aris yang melakukan konvoi di acara pengundian nomor urut tersebut. "Kubu sebelah melanggar komitmen yang telah disepakati untuk tidak membuat keramaian pada pencabutan nomor urut tersebut," kata politisi PAN ini.
"Inilah lucunya, kita sudah komitmen dengan aparat, untuk tidak melakukan pengarahan massa, kami sudah berkomitmen, dan mematuhi, hanya yang memperoleh undangan yang hadir. Justru mereka yang melanggar, memaksakan konvoi yang massanya tidak seberapa. Bisa dibandingkan, bagaimana melautnya massa kami sewaktu pendaftaran, bahkan 2 kali," tutur Ketua Komisi II DPRD Majene ini.
Hasriadi mengatakan, dari peristiwa itu kita bisa melihat, mana pemimpin yang komitmen. "Ya jelas Patma-Lukman lah, dan jangan pilih yang ingkari komitmen, itu tidak amanah," tegas Sekretaris DPD PAN Majene ini.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pemenangan AST-Aris, Basri Mallillingan membantah tim paslon nomor urut 2 ini melanggar komitmen. Pihaknya mengaku, sudah mematuhi kesepakatan bersama antara KPU, Bawaslu dan tim kepolisian bersama paslon lainnya. "Adapun massa yang hadir melakukan konvoi, itu di luar sepengetahuan tim AST-Aris," katanya.
"Jadi itu memang sudah disepakati baik di KPU, maupun di Polres. Jatanya AST-Aris yang bisa masuk di lokasi cuma empat; masing-masing partai pendukung, kemudian mobilnya kandidat (AST-Aris)," ujar Basri.
Politisi Partai Demokrat ini mengaku heran, tiba-tiba ada massa yang hadir di halaman gedung LPMP Rangas Majene saat itu. "Kami juga kaget dari tim pendukung ini, kenapa tiba-tiba langsung muncul ini orang, tanpa diketahui darimana mereka semua, tidak ada pengarahan (massa)," tegas Basri Mallillingan. (ar/red)