-->

Hot News

Unsulbar Susun Renstra 2020-2024, Sarpras dan Target Akreditasi Prodi Jadi Prioritas

By On Jumat, Oktober 16, 2020

Jumat, Oktober 16, 2020

Rektor Unsulbar Aksan Djalaluddin (tengah) saat pleno pembahasan Renstra Unsulbar di Villa Bogor Majene. (Foto: SPMI Unsulbar)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di bawah kepemimpinan Rektor Akhsan Djaluddin di periode kedua kembali menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-2024. Kegiatan pembahasan Renstra Unsulbar digelar secara virtual dan luring di hotel Villa Bogor Majene.

Kepala Pusat Sistem Penjamin Mutu Internal LP2M Unsulbar Irfan Palalloi yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan, Unsulbar kini telah memasuki fase kedua perjalanannya. Pada tahap pertama di fase kedua pencapaian visi misi Unsulbar dengan menyusun strategi terdiri atas periode penyiapan sarana prasarana pendukung, pembelajaran dan penataan kelembagaan.

"Pada tahap kedua yakni pengembagan manajemen pendidikan periode 2025-2035. Selanjutnya di tahap ketiga yaitu periode 2035-2040 tahap peningkatan daya saing nasional dan internasional," ujar Irfan.

Irfan Pallaloi juga menjelaskan, pelaksanaan pembahasan renstra Unsulbar kali ini mengalami perubahan pendekatan penyusunan seiring mewabahnya pandemi COVID-19. Mengingat pentingnya dokumen renstra ini, rektor Unsulbar melalui kebijakannya telah membentuk tim perumus untuk mempercepat proses penyusunan.

"Sejak Agustus 2020 dengan pendekatan yang berbeda menyesuaikan kondisi pandemi, draf renstra Unsulbar disusun dengan mengacu pada renstra Kemendikbud 2020-2024 serta RPJMN 2020-2024 dan RPJPN 2005-2025," terang Irfan melalui keterangan tertulis, Jumat (17/10/2020).

Pembahasan Renstra Unsulbar di Villa Bogor Majene (Foto: SPMI Unsulbar)


Dikatakan, draf yang telah disusun dibahas oleh tim pembahas dan perumus dirapat pleno yang dilaksanakan secara daring dan luring, sejak Jumat 9 Oktober 2020. Draft dokumen final dapat diakses oleh tim serta tahapan-tahapannya melalui link s.id/renstrausb.

Selanjutnya pelaksanaan pembahasan dilakukan oleh 35 peserta. Meliputi para dekan, perwakilan lembaga, kepala biro, wakil dekan, ketua SPI, kepala SPMI, dan ketua gugus penjaminan mutu fakultas. Terdapat 17 orang memberi tanggapan dengan 72 poin tanggapan. Selanjutnya dibahas di rapat komisi masing-masing dan diplenokan pada 15 Oktober 2020 kemarin di Villa Bogor, Majene.

Irfan lebih jauh menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyusaian dokumen renstra sesuai pembahasan komisi serta menyesuaikan arahan Kemendikbud berdasarkan surat nomor 2766/E.1/HM/2020 tentang Renstra dan Definisi Indikator Kinerja Kemendikbud tanggal 15 Oktober 2020.

Pada rapat pleno di Villa Bogor, Dewan Pembina Rahmat Hasanuddin memberi penekanan dan perhatian akan perbaikan akreditasi prodi. Pada kesempatan yang sama rektor Akhsan Djalaluddin juga menyampaikan arahannya. Ia menekakankan pada pengembangan sarpras, tata kelola manajemen kelembagaan serta target akreditasi prodi. Aksan berharap reakreditasi prodi di tahun 2021 menjadi prioritas disesuaikan dengan instrumen APS 4.0 dengan sembilan kriteria.

"Pak Rektor juga mengarahkan penguatan kerjasama, kemitraan untuk mendukung penelitian serta pengabdian dosen dan mahasiswa," pungkas Irfan. (har/red)

comments