-->

Hot News

Farid Wajdi Berharap Kegiatan Jelajah Wisata Sulbar Dapat Menarik Wisatawan

By On Sabtu, November 14, 2020

Sabtu, November 14, 2020

Pembukaan FGD dalam rangka jelajah wisata oleh Dinas Pariwisata Sulbar. (Awal S)

MAMUJU, MASALEMBO.COM - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar Farid Wajdi berharap destinasi wisata yang ada di Sulawesi Barat (Sulbar) dapat dikenal bukan hanya dalam lingkup lokal namun juga dari wisatawan mancanegara.

"Kita ingin orang tahu di Sulbar itu ada surga," kata Farid saat membuka kegiatan Forum Group Discusion (FGD) dan FAM Trip Tour Jelajah Wisata Sulbar Marasa I yang dilaksanakan di Hotel Pantai Indah, Mamuju Sabtu (14/11) sore.

Menurutnya, Sulawesi Barat kaya akan wisata. Maka itu ia berharap dengan kegiatan Forum Group Discusion (FGD) dan FAM Trip Tour Jelajah Wisata Sulbar Marasa I dapat mempromosikan wisata yang di miliki Sulbar.

Farid juga berharap agar masyarakat luas dapat lebih mengetahui objek-objek wisata yang ada di Sulbar, sehingga memiliki mindset wisata di Sulbar yang terbaik. Kegiatan tersebut turut diikuti oleh perwakilan Dinas Pariwisata setiap kabupaten, HPI, ASITA, pemerhati pariwisata, serta wartawan yang diharap dapat bersinergi memajukan kepariwisataan di Sulawesi Barat.

“Pengembangan Wisata di Sulbar kami bagi menjadi 3 klaster, klaster 1 meliputi Kabupaten Mamuju, Majene, Polman dan Mamasa. Klaster 2 meliputi Pasangkayu dan Mamuju Tengah, sedangkan klaster 3 meliputi wilayah kepulauan Sulbar dengan potensi pengembangan wisata di 15 pulau,” ungkap Farid

Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, dengan mengunjungi berbagai wisata yang ada di Mamuju seperti pulau Karampuang, air terjun Tamasapi, rumah adat Mamuju. Kemudian Wisata di Majene seperti Pantai Dato, museum Mandar, makam raja-raja Banggae. Lalu wisata di Polman seperti pantai Mampie, masjid Imam Lapeo. Serta wisata di Mamasa seperti hutan pinus dan kawasan Anggrek Tondok Bakaru, Air Panas Nusantara, hingga Air Terjun Liawan.

“Saat ini kami juga sedang mempersiapkan sebuah kawasan Kota tua di Majene yang memiliki heritage arsitektur peninggalan Belanda, nantinya ini akan mirip seperti kawasan kota tua di Malang. Hal ini tentu perlu dukungan seluruh pihak. Kami juga telah menerbitkan 3 buah buku yang nantinya dapat menjadi referensi kepariwisataan di Sulbar yaitu buku tentang Gandang Dewata, Festival Sungai Mandar dan Majene Kota Tua,” tutup Kepala Dinas Pariwisata Sulbar itu. (Al/red)

comments