MAMUJU, MASALEMBO.COM - Jumat 7 Mei 2021 adalah merupakan hari Al Quds yang kerap kali menjadi simbol perlawanan internasional bagi seluruh kaum lemah dan tertindas untuk bersatu mengkonfrontasi kekuatan - kekuatan arogan seluruh dunia dibawah tekanan para adikuasa.
Momentum Jumat terakhir ramadhan kali ini turut menjadi perhatian serius oleh sejumlah kaum muda di Mamuju, Sulbar, yang tergabung dalam aksi solidaritas Mamuju untuk Palestina.
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi di Mamuju terlihat berorasi di Anjungan Pantai Manakarra menggemakan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan diatas dunia.
Koordinator Lapangan, Irfandi menyebut bahwa pada hari Al Quds kali ini, seluruh rakyat Indonesia harus mengetahui kejahatan zionis Israel terhadap bangsa Palestina.
"Sekedar merefleksi history, dimana sejak tahun 1967, Zionis Israel telah melakukan tragedi kemanusiaan pada bangsa Palestina sampai saat ini," tegas Irfandi.
Pihaknya mengajak seluruh rakyat Indonesia, terkhusus masyarakat Mamuju untuk ikut mengecam tindakan tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis Israel pada Palestina.
Menurut Irfandi hal itu karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan untuk menjalankan amanah UUD 1945 pada alinea pertama yakni bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dengan peri keadilan.
Sementara Inisiator Aksi Solidaritas Mamuju untuk Palestina, Ray Akbar mengungkapkan bahwa hari internasional Al Quds yang jatuh pada hari Jumat terakhir bulan Ramdhan, merupakan momentum yang diperingati oleh umat muslim dunia termasuk Indonesia, sebagai bagian dari bentuk perlawanan terhadap segala penindasan bangsa Palestina dan bangsa lainnya.
Berangkat dari dasar pemikiran tersebut kata Ray, dari Aksi solidaritas Mamuju untuk Palestina yang teegabung dalam beberapa orgajisasi diantaranya IMM Cabang Mamuju, HMI MPO Cabang Mamuju, GMNI dan GMKI serta komunitas Literasi Mamuju, Rumah Akal, Teman Ngobrol, Resensi Institute, Titik Hitam, Cerita Demokrasi dan Lingkar Literasi Intensif menyatakan sikap bahwa :
1. Menuntut kepada dunia agar kemerdekaan Palestina segera diberikan.
2. Mendesak Pemerintah Indonesia untuk melakukan langkah - langkah diplomasi untuk kemerdekaan Palestina.
3. Menuntut Zionis Israel agar segera menghentikan penindasan terhadap Palestina.
4. Mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera menormalisasi sebagai Negara Arab terhadap Israel, agar menghentikan segala bentuk penindasan yang dilakukan kepada Palestina.
5. Mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia terkhusus masyarakat Mamuju untuk mengirimkan doa terbaik kepada saudara - saudara kita yang ada di Palestina yang mengalami penindasan Zionis Israel.
Usai pembacaan pernyataan sikap, massa aksi solidaritas Mamuju untuk Palestina melakukan buka puasa bersama dan dilanjutkan dengan pembakaran lilin dan doa bersama. (Adi/fad/red)