-->

Hot News

Bupati Majene Diminta Batalkan SK Pembentukan Tim Percepatan Pembangunan

By On Kamis, September 02, 2021

Kamis, September 02, 2021

Lampiran SK pengangkatan tim percepatan pembangunan daerah Majene [ist/wag]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Bupati Majene A. Ahmad Syukri diminta membatalkan surat keputusan Bupati Majene Nomor : 752/HK/KEP-BUP/VII/2021 Tentang Pembentukan Tim Bupati Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan Daerah (TBUP3D) Kabupaten Majene Tahun 2021. 

Alasannya, mereka yang mengisi struktur tim percepatan pembangunan daerah kabupaten Majene lebih mayoritas diisi oleh mantan tim sukses Bupati Majene semasa kampanye pemilihan kepala daerah. 

Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah (JAPKEPDA) Juniardi menyebut, sebagai upaya untuk mengoptimalkan arah pembangunan dan peningkatan taraf ekonomi warga Majene, harusnya Bupati lebih selektif dalam merekrut tenaga ahli dari berbagai bidang. 

"Majene ini memiliki banyak perguruan tinggi, jadi baiknya kita berkolaborasi dengan para ahli di sejumlah perguruan tinggi untuk ikut terlibat memikirkan arak kebijakan pembangunan Majene kedepan," sebut Jun, Kamis (2/09/2021). 

Tim percepatan pembangunan Majene harusnya diisi oleh tenaga ahli yang memiliki latar belakang berbeda dan berpengalaman merumuskan arah kebijakan pembangunan Majene kedepan. Bupati Majene selayaknya melakukan seleksi mendalam lebih dulu sebelum menetapkan anggota TBUP3D. 

Seleksi tersebut dapat menitik beratkan pada tingkat dan latar belakang akademis hingga pengalaman kerja calon TBUP3D. Termasuk jabatan yang pernah mereka duduki dan pertimbangan relasi ke tingkat nasional. Juniardi menyarankan agar sebaiknya TBUP3D diisi oleh sejumlah tokoh yang lebih mumpuni seperti, mantan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Shaleh, Sekprov Sulbar Idris DP (Birokrat), Syafruddin Kambo (Mantan Menpan), Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin (Akademisi), serta Anggota DPRD Adi Ahsan (Politisi).

Juniardi menegaskan jika Bupati dan Wakil Bupati dipilih mayoritas masyarakat Majene karena berharap keduanya mampu memberikan kemajuan untuk daerah ini, bukan malah untuk memajukan kepentingan kelompok dan tim suksesnya. 

"Pilkada sudah usai, jadi tugas tim sukses juga sudah selesai. Jangan berharap ada balas jasa, kasihan pak Bupati jika dikelilingi oleh orang-orang yang haus jabatan," lanjutnya. 

Contoh lain yang disampaikan Juniardi adalah Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membentuk tim percepatan pembangunan. Mereka berkolaborasi dengan enam orang ahli yang mayoritas lulusan S3 bergelar doktor. Bahkan diantara mereka ada yang lulusan luar negeri. "Yang dilibatkan Pemkab Bogor itu lulusan luar negeri, bukan lulusan tim sukses," pungkasnya.(*/Red)

comments