-->

Hot News

Puluhan Massa Aksi Geruduk Polres Mamuju Tengah, Ini Tuntutannya

By On Selasa, Maret 01, 2022

Selasa, Maret 01, 2022

Para demontran saat mendatangi Mako Polres Mateng, Selasa (1/3/2022). Mereka menuntut kejelasan kasus Lakalantas salah seorang warga. [Ancha/masalembo]


MATENG, MASALBO.COM - Puluhan warga Desa Pangalloang bersama Aliansi Masyarakat Bersatu Mamuju Tengah (Mateng) geruduk Mako Polres Mateng, Selasa, 01 Maret 2022.

Kedatangannya, menuntut kejelasan atas penyelidikan kecelakaan lalulinta (Lakalantas) yang menimpa Gunawan Irianto (20) pada Selasa, 15 Februari 2022 lalu.

Pada hari itu, di Kilometer 7, Dusun Bonto Tiro, Desa Salugatta, Kecamatan Budongbudong, Gunawan mengalami kecelakaan, dan diduga ditabrak oleh sebuah mobil hingga ia meregang jawa di tempat kejadian.

Dari hasil oleh TKP awal, pada 15 Februari 2022 lalu, Kanit Laka Polres Mateng, Ipda Ajat Sudrajat menyampaikan, atas penyelidikan awal, laka yang dialami korban, adalah antar motor dengan sebuah mobil. Hal itu kata Ajat Sudrajat sesuai info yang didapat dari Saksi di TKP.

Namun pada 16 Februari 2022, keterangan baru disampaikan Kasat Lantas Mateng, Iptu Mustamir, melalui keterangan rilisnya yang termuat pada media salah satu media mengatakan, hasil penyelidikan laka tersebut merupakan kecelakaan tunggal.

"Korban laju dari arah Topoyo menuju Salugatta, pada saat tanjakan dan tikungan kanan tiba-tiba kendaraan korban oleng dan takbisa dikendalikan," kata Iptu Mustamir dalam keterangan, Rabu 16 Februari 2022 lalu.

"Itu kecelakaan tunggal," jelasnya.

Hal ini membuat warga Desa Pangalloang beserta sejumlah mahasiswa yang tergabung dalama Aliansi Masyarakat Bersatu Mateng geram. Mereka menilai pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus di Mateng tidak profesional.

Olenya itu massa aksi menuntut agar segera kembali menyelidiki kasus tersebut.

Dalam orasinya, Kordinator Aksi, Masbur menyampaikan, selaku warga sangat kecewa dengan pihak kepolisian Mateng, tak becus dalam bekerja, tidak profesional, itu terbukti banyak kasus yang terjadi di Mateng tapi tak dapat diselesaikan dengan baik hinga hari ini.

"Sala satunya kasus yang menimpa saudara kami (Gunawan), pihak kepolisian mengeluarkan dua pernyataan yang bertentangan, tidak konsisten. Hari ini A besok B, ini patut dipertanyakan," kesalnya

Senada, Nirwan menuturkan, patut dipertanyakan kinerja kepolisian Mateng yang tidak profesional. "Kami tidak menginkan orang-orang seperti ini di daerah ini," ujarnya.

"Kalo tidak mampu menyelesaikan kasusus-kasus yang ada, silahkan angkat kaki dari sini," tegas Nirwan dalam orasinya

Menyikapi tuntutan massa aksi, Kapolres Mateng AKBP Amri Yudi, berjanji akan menyelesaikan dan menuntaskan kasus tersebut. Ia meminta agar diberi waktu dalam menyelidiki kasus itu.

"Kami meminta ruang dan waktu kepada saudara-saudara, untuk menyelidiki kasus ini, adapun info yang disampaikan oleh Kasat dan Kanit Laka adalah merupakan info baru, dan kita masih dalam penyelidikan," kata Amri.

Kepada warga dan mahasiswa, Kanit Laka Ajat Sudrajat secara tegas menambahkan, jika ia tidak menuntaskan kasus tersebut dalam jangka waktu seminggu ia bersedia dicopot dari jabatannya.

"Beri kami waktu dalam penyelidikan ini, saya bersedia di copot dari jabatan jika kasus ini tidak selesai dalam seminggu kedepan," janji Kanit Laka Ajat Sudrajat.

Pernyataan itu juga tertuang dalam sebuah catatan yang ditanda tangani atas kesepakatan oleh pihak koordinator Antok dan Kanit Laka Ipda Ajat Sudrajat. (Anc/Red)

comments
close
Banner iklan disini