-->

Hot News

Warga Kalumpang Berjalan Kaki Tandu Jenazah 13 Kilometer

By On Rabu, Agustus 10, 2022

Rabu, Agustus 10, 2022

Warga Kalumpang menandu jenazah sejauh 13 km karena ketiadaan ambulance. [Ist/Dion]



MAMUJU, MASALEMBO.COM - Sekelompok warga Desa Kondo Bulo, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju menandu jenazah dengan cara berjalan kaki sejauh 13 kilometer. Aksinya tersebut viral di media sosial. 

Diketahui jenazah perempuan tersebut bernama Tanisa (80-an), ia meninggal di Puskesmas Kalumpang pada Selasa pagi (9/8/2022) usai mendapat perawatan.

Fenny Tadius, keluarga jenazah mengatakan, sebelumnya Tanisa dibawa ke Puskesmas Kalumpang pada Senin (8/8/2022) untuk mendapatkan perawatan akibat penyakit yang dideritanya. Namun pada Selasa pagi (9/8/2022) ia meninggal.

"Almarhum dibawa ke Puskesmas karena sakit, dia meninggal Selasa pagi kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).

Lanjut dikatakan Fenny, pihak Puskesmas tak memberikan mobil ambulance yang stand by di Puskesmas pada saat itu untuk mengantar jenazah Tanisa. Pasalnya mobil ambulance tersebut hanya untuk pasien yang sakit atau dirujuk ke rumah sakit di Mamuju.

"Jadi inisiatif keluarga akhirnya menandu jenazah ke kampung di Desa Kondo Bulo yang jaraknya 13 kilometer dari puskesmas," terangnya.

Fenny Tadius lalu memposting di facebook miliknya.

"Memang ambulance itu hanya untuk orang sakit? Kita memulihkan kembali terjadi di jaman yang modern ini, tepat tanggal 9 Agustus orang tua kami meninggal dunia di Kecamatan Kalumpang, karena di puskesmas tidak ada ambulance untuk jenazah, maka jenazah orang tua kami harus di tandu dari kecamatan menuju ke kampung yang jaraknya sekitar  13 kilometer," tulis di laman fecebooknya.

Bahkan dirinya kecewa karena mobil ambulance untuk mengantar jenazah tidak ada di puskesmas tersebut.

"Ada rasa kecewa juga yang mana sopir ambulance puskesmas kecamatan Kalumpang adalah ponakan saya sendiri, yang mana selama ini yg mengantar  orang-orang sakit jika melakukan pengobatan lanjut atau rujukan/ ke kabupaten, tapi ketika orang tua atau neneknya sendiri, dia tidak bisa antar memakai ambulance tersebut," ujarnya.

"Untuk kasus ini ponakan saya hanya bawahan, dan apapun yg dia lakukan harus atas keputusan kepala  puskesmas tersebut," tambahnya.

Bahkan ia juga mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Kalumpang selama ini, utamanya bagi pasien rujukan ke rumah sakit.

"Mengenai rujukan di Puskesmas Kalumpang selama ini, masyarakat yang mau melakukan pengobatan lanjutan ke rumah sakit di Mamuju. Jika masih bisa jalan itu tidak dikasih rujukan, kecuali betul-betul gawat baru bisa dikasih rujukan. Terus rumah sakit juga tidak mau menerima pasien yang tidak ada rujukan dari Puskesmas, jadi diberlakukan umum," ujarnya.

Hingga kini belum ada tanggapan dari kepala Puskesmas Kalumpang Evi, bahkan juga dari Kepala Dinas Kesehatan Mamuju dr Acong meski wartawan sudah menghubungi kontaknya dan mendatangi kantornya untuk mengkonfirmasi terkait aksi warga tersebut. (Dio/Hr)

comments