-->

Hot News

Diduga Karena Air Sungai Tercemari Limbah Pabrik, Ikan Petani Tambak Didesa Kasano Tiba-tiba Mati?

By On Kamis, Oktober 06, 2022

Kamis, Oktober 06, 2022


PASANGKAYU - Masyarakat petani tambak ikan nila di kecamatan Baras, kabupaten pasangkayu, provinsi sulawesi barat (Sulbar), keluhkan banyak ikannya yang tiba-tiba mati. Ada dugaan penyebabnya dikarenakan Limbah pabrik kelapa sawit yang telah mencemari air sungai.

Salah satu pemilik tambak, Lafris mengungkapkan, hingga saat ini dirinya sudah puluhan tahun menjadi petani tambak ikan nila dan baru tahun ini mengalami banyak ikan mati. 

"Baru kali ini pak ikan saya tiba-tiba mati," ucap Lafris, Rabu (5/10/2022).

Lafris juga mengatakan ada dua petak tambak di pakalondoan yang satu ditutup rapat itu tidak ada mati ikannya, tetapi yang satu tambak buka tutup untuk keluar masuk air sungai dan air hujan itu yang banyak mati ikannya yang penyebabnya diduga karena limbah pabrik sawit yang telah mencemari air sungai.

Lebih jauh Lafris menambahkan, setelah adanya pabrik kelapa sawit PT Palma beroperasi di kecamatan Baras, baru tahun ini banyak ikan mati di tambaknya.

"Pada tahun-tahun sebelumnya ada mati ikan tapi tidak separah seperti kita liat sekarang," jelas Lafris.

Dari penelurusan awak media ini, telah ditemukan ada sekitar tiga orang pemilik tambak ikan nilan di Desa Kasano, Kecamatan Baras telah gagal panen, diantaranya Lafris ,Ruslan dan Amiruddin yang diperkirakan kerugiannya sekitar puluhan juta rupiah. Dari informasi tersebut juga dapat diketahui petani tambak ikan Nila terkadang dua kali panen dalam satu tahun dan dapat menghasilkan hingga ratusan juta, namun saat ini karena ikan sudah mati yang diduga karena dicemari Limbah dua perusahaan yang beroperasi di kecamatan baras, kabupaten pasangkayu, hal itu dapat dikatakan sudah tidak dapat lagi diprediksikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pasangkayu, Kartini,SH,M.P.W.P, saat turun meninjau lokasi tambak ikan masyarakat mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan petani tambak di desa kasano, karena ikannya mati yang diduga karena tercemari Limbah pabrik dua perusahaan kelapas sawit diwilayah Baras.

"Kami pihak DKP Pasangkayu mengambil sampel air sungai, untuk dites di laboratorium Mamuju baru kita bisa tau apakah positif Limbah pabrik penyebab ikan mati atau bukan," ucapnya.

Menurut, Kartini, saat ini baru dugaan sebelum ada hasil Tes keluar dari laboratorium Mamuju, apakah positif Limbah atau bukan seketika sudah ada hasil lab keluar dari laboratorium.

"Kami akan memanggil pihak perusahaan PT Unggul Widya lestari dan PT Palma untuk meminta penjelasan terkait dugaan Limbah pabrik kelapa sawit yang telah mencemari air sungai Majene yang menyebabkan banyaknya ikan dari petani tambak didesa kasano mati," pungkasnya.

comments