-->

Hot News

Mahasiswa Sulbar di Semarang-Yogja Ungkapkan Kekecewaan Pada Pj Gubernur

By On Jumat, Juli 21, 2023

Jumat, Juli 21, 2023

Suasana saat audiensi mahasiswa Sulbar di Semarang dan Yogyakarta dengan Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh. [Foto: Kominfo Sulbar/ist]


SEMARANG, MASALEMBO.COM - Kedatangan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Prof Zudan Arif Fakrullah ke Semarang berlangsung penuh dinamika. Ia "ditodong" oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Sulawesi Barat (IKAMA) Yogyakarta dan Forum Komunikasi Mahasiswa Sulawesi Barat (FKMS) Jawa Tengah dalam sebuah audensi yang berakhir dengan janji.

Pertemuan ini diinisiasi oleh IKAMA dan FKMS setelah mengetahui bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berada di Semarang untuk menghadiri Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri ke XVI, yang telah berlangsung sejak 13 Juli 2023. Namun, audensi pertama yang dijadwalkan pada tanggal 13 Juli harus diundur karena waktu yang sangat terbatas.

Ketua IKAMA Yogyakarta Afif Tarjih melalui rilis, Jumat (21/07/2023) mengungkapkan kekecewaan atas kesulitan untuk bertemu dengan Pj Gubernur. "Kami jauh-jauh dari Jogja untuk berdialog dengan Pj Gubernur mengenai nasib kontrakan Asrama Putri Andi Depu Yogyakarta yang akan berakhir pada bulan November ini. Namun setelah tiba di Semarang, Pj Gubernur sulit ditemui dengan berbagai macam alasan," ujarnya.

Arif mengaku mereka mengancam akan melakukan demonstrasi di depan hotel tempat menginap Pj Gubernur hingga akhirnya audensi dapat digelar pada tanggal 20 Juli 2023. Beberapa poin penting yang dibahas dalam audensi tersebut antara lain nasib kontrakan Asrama Putri Andi Depu Yogyakarta. IKAMA meminta perpanjangan kontrak tersebut menggunakan anggaran perubahan APBD Sulawesi Barat 2023.

Selain itu, mahasiswa meminta pembangunan asrama putri permanen di Yogja, serta pengadaan kontrakan sementara untuk mahasiswa Sulbar di Semarang.

Mahasiswa Sulbar Semarang-Yogyakarta juga meminta implementasi Pergub Nomor 43 Tahun 2020 Tentang Beasiswa Berprestasi. Mereka menyebut belum melihat dan merasakan realisi Pergub tersebut.

Namun menurut Arif, Pj Gubernur Sulbar memberikan tanggapan terhadap usulan mahasiswa yang memunculkan kontroversi. Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh menyatakan bahwa asrama mahasiswa dapat membuat pergaulan mahasiswa Sulbar di luar Pulau Jawa menjadi tidak luas.

Demisioner Ketua IPMMY Yogyakarta, Aco Nursamsu juga kecewa atas tanggapan tersebut. Dia menilai itu tidak berdasar.

"Tanggapan Bapak Pj Gubernur tidak berdasar pada fakta bahwa mahasiswa Sulbar di Yogyakarta dan Semarang aktif berpartisipasi dalam berbagai macam organisasi dan mempunyai jejaring yang luas," tandasnya.

Aco Nursamsu menegaskan bahwa pembangunan asrama di Yogyakarta dan Semarang justru akan menjadi aset berharga bagi Sulawesi Barat, sekaligus untuk mendukung pemenuhan hak pendidikan bagi mahasiswa.

"Asrama akan berfungsi sebagai ruang belajar dan reproduksi gagasan-gagasan baru yang berdampak jangka panjang bagi pengembangan sumber daya manusia," tambahnya.

Aco menilai tanggapan Pj Gubernur atas permintaan mahasiswa adalah argumen ad hominem. "Pj Gubernur adalah seorang akademisi ulung, tentu beliau paham bahwa penggunaan ad hominem adalah kecacatan logika (logical fallacy) yang keliru sejak awal," tegasnya.

Nursyamsu menyebut audensi hanya berakhir dengan janji dari Pj Gubernur Sulbar untuk menindaklanjuti usulan mahasiswa. Sementara Surat Perjanjian (MoU) yang telah dibuat oleh IKAMA dan FKMS ditolak ditandatangani Pj Gubernur. Alasannya bahwa Pemerintah Provinsi akan mempertimbangkan dan memproses usulan tersebut.

"Saya kan orang tua kalian, olehnya percayalah kepada kami," kata Nursyamsu menirukan perkataan Pj Gubernur Zudan Arif Fakrulloh.

Meski demikian, Aco tetap berharap besar pada kesungguhan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam merespon tuntutan mahasiswa untuk pembangunan asrama dan pengembangan pendidikan di Pulau Jawa. (Har/Ril)



comments