-->

Hot News

JKSP Lakukan Refleksi untuk Pulau Sulawesi di Wonomulyo

By On Rabu, Mei 01, 2024

Rabu, Mei 01, 2024


POLMAN, MASALEMBO.COM - Jaringan Komunitas Swabina Pedesaan (JKSP) lakukan refleksi se-Sulawesi selama tiga hari di Desa Bumimulyo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini dihadiri 35 peserta yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Provinsi Tengah. 

Panitia Bina desa SPPM Hartati mengatakan, kegiatan ingin dilakukan selama tiga hari yakni pada tanggal 29 April hingga 1 Mei di Desa Bumimulyo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. 

"Kegiatannya selama tiga hari, dan kita hadirkan beberapa kelompok petani di Sulawesi yang jumlahnya mencapai 35 orang," ucapnya.

Ia juga menambahkan pertemuan seperti ini dilakukan secara berkala untuk melihat capaian komunitas dampingan yang konsentrasi pertanian alami dengan berbagai jenis pertanian seperti padi, sayur, kakao dan nelayan. 

Lebih lanjut dikatakan, dipilihnya Polewali Mandar karena dianggap aktif mengadopsi kelompok pertanian alami di Sulawesi yang jumlahnya mencapai 22 komunitas, dan terbanyak di pulau Sulawesi. 

Sementara itu komunitas perempuan nelayan Sipitanggari Jeneponto yang juga turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, saat ini komunitasnya beranggotakan 164 orang dari empat desa, konsentrasi ke perempuan pesisir yang saat ini usaha rumput lautnya tercemar akibat tambak udang milik salah satu perusahaan di Jeneponto yang melakukan pencemaran lingkungan. 

"Kami konsentrasi ke nelayan perempuan yang budidaya rumput laut, yang berjuang untuk hidup di tengah perusahaan tambak yg mencemari lingkungan," ucapnya.

Hal berbeda dilakukan oleh Umar Serikat Tani Demokratik yang berasal dari Desa Bolano Utara Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Saat ini komunitasnya konsentrasi ke advokasi kasus KDRT, kriminal lainnya.

"Selain mendampingi kasus kriminal komunitas kami juga mendampingi kelompok petani jagung yang bersinggungan langsung dengan 
BKSDA karena kebunnya masuk kategori hutan lindung," ucapnya.

Sedangkan Ketua Serikat Petani Polewali Mandar (SPPM) Irwan mengatakan, komunitasnya lahir 2016 dan sejauh ini SPPM sudah membangun jaringan di 22 komunitas di lima Kabupaten yang ada di Sulawesi Barat. Komunitas ini lebih banyak ke pertanian alami dan pengembangan usaha komunitas. 

"Saat ini kami mendampingi 22  komunitas dengan rincian, Mamuju Tengah satu komunitas, Mamuju dua komunitas, Majene dua komunitas, Mamasa dua komunitas dan Polman 15 komunitas," ucapnya.

Ia juga menambahkan puluhan komunitas yang didampinginya konsentrasi pertanian jenis padi, kakao dan tanaman holtikultura. (Rah/sug)

comments