-->

Hot News

TMMD Kodim 1401 Majene: Membangun yang Tertinggal, Membangkitkan yang Pilu

By On Kamis, Juni 06, 2024

Kamis, Juni 06, 2024

Personil TNI Kodim 1401 Majene bahu membahu bersama masyarakat memperbaiki jalan melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammero'do Sendana, Kabupaten Majene. [Foto: Mutawakkir Saputra]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Tidak terasa pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 yang dilaksanakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene di Desa Tallambalao, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat sudah hampir selesai.

Secara umum pembangunan sasaran fisik yang dilakukan oleh Satgas TMMD ke-120 ini telah 95 persen lebih. Sementara 5 persen lainnya masuk tahap finishing.

Adapun sasaran fisik yang dilakukan oleh Kodim 1401 Majene di Desa Tallambalao yakni Perintisan Jalan sepanjang 4.500 meter dengan lebar 5 meter, dan pengerasan jalan sepanjang 1.000 meter, rehabilitasi jembatan, pembangunan 8 unit plat dekker, rehabilitasi masjid, rehabilitasi rumah tidak layak huni milik tuna netra, pembuatan satu unit penampungan bak air bersih dan beberapa sasaran fisik lainnya.

Sementara pada sasaran non fisik yang dilakukan berupa penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan hukum dan kamtibmas, penyuluhan paham radikalisme, penyuluhan stunting serta beberapa penyuluan lainnya.

Komandan Korem 142 Taroada Tarogau, Brigjen TNI Deni Rejeki saat membuka TMMD ke-120 (8/5/24) kemarin, menyampaikan bahwa program TMMD merupakan salah satu wujud TNI Angkatan Darat (AD) dalam mendukung program pemerintah, khususnya program percepatan pembagunan di wilayah pedesaan.

Dimana dalam pelaksanaannya terdapat kolaborasi TNI-Polri, Pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Brigjen TNI Deni pun berharap program TMMD dapat berjalan dengan baik dan maksimal sehingga bisa memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Apresiasi Bupati Majene.

Bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele sangat mengapresiasi kegiatan TMMD ini.

Dirinya menyebutkan, tahun ini Pemda Majene mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 1 milyar. Dan mudah-mudahan ke depannya Pemkab Majene dapat kembali berkontribusi sehingga TMMD dapat kembali dilakukan.

"Kita sadar akan keterbatasan Pemda, sehingga dengan adanya TMMD ini kami Pemda dan masyarakat sangat merasa terbantu," ujar Bupati.

Senada dengan yang disampaikan oleh Bupati Majene, Kepala Desa Tallambalao, Baharuddin juga mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya pelaksanaan program TMMD di desanya.

Menurutnya, hampir sebagian besar bahkan 99 persen masyarakatnya merupakan petani. Dan saat sebelum adanya TMMD ini, para petani harus berjalan ke kebunnya hingga 1 sampai 2 kilometer setiap hari. Memikul hasil bumi dari dalam kebun saat hendak dipasarkan mengingat akses jalan yang ada di desa tersebut tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan empat.

Namun kata Baharuddin, setelah adanya TMMD ini, terutama perintisan jalan dan pengerasan jalan masyarakat tani sudah bisa membawa kendaraannya sampai ke kebunnya. Hal ini membuat masyarakat tani dapat mengefesiensikan waktu dan tenaganya. 

"Awalnya masyarakat di sini kurang merespon adanya TMMD ini. Namun saat masyarakat sudah melihat hasilnya terutama saat perintisan jalan, akhirnya masyarakat tergugah hatinya untuk bisa berkontribusi dan bergotong royong bersama Satgas TMMD ke-120 Kodim 1401 Majene untuk bersama melakukan pembangunan desa," kata Baharuddin. 

Dan yang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Tallambalao lanjut Baharuddin adalah adanya pembukaan lahan untuk percontohan sawah seluas kurang lebih 1 hektare. Dimana kata Baharuddin sejak zaman nenek moyang mereka belum pernah ada sawah dalam desa mereka. 

Baharuddin optimistis dengan adanya pembangunan desa melalui program TMMD di desanya itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Terutama kemudahan dalam memasarkan hasil buminya. 

Ia pun berharap, pelaksanaan TMMD dapat kembali dilakukan di desanya. Apalagi selama 20 tahun lebih, pembangunan jalan utama di desa tersebut tidak pernah tersentuh perbaikan  mengingat jalan tersebut masuk dalam status jalan provinsi. 

Adapun hasil bumi yang ada di desa ini adalah seperti cengkeh, coklat, kemiri, vanili, kelapa, singkong.

"Dan yang paling primadona adalah pisang. Apalagi program pemerintah desa adalah dimana mewajibkan setiap rumah tangga minimal menanam 50 pohon pisang untuk megantisipasi rawan atau krisis pangan," tutupnya. 

Selain membangun, TMMD juga menghidupkan rakyat yang selama ini pilu dengan kondisi jalan. 

Kaharuddin salah satu tokoh masyarakat yang ada di Desa Tallambalao yang juga merupakan seorang petani, begitu bersemangat saat ditanya manfaat adanya program TMMD yang dilakukan oleh Kodim 1401 Majene. 

Ia menyebutkan bahwa adanya TMMD sangat besar manfaatnya. 

Menurutnya, selain bisa memberikan pembangunan yang sangat luar biasa agar desa tidak tertinggal. Ini juga bisa menjadi harapan baru bagi masyarakat tani. 

Pasalnya kata Kaharuddin, selama ini masyarakat merasa pilu dengan kondisi jalan. Sementara hasil bumi yang terselimuti dalam hutan di desanya sangat melimpah. 

Sehingga dengan adanya perintisan jalan ini, masyarakat sudah bisa mengakses sana-sini untuk ke kebun dan mempermudah petani saat menjual hasil buminya. 

Kaharuddin mengaku bahwa sudah puluhan tahun masyarakat tani harus merasakan kondisi dengan berjalan kaki saat ke kebun serta memikul hasil kebunnya. 

Namun saat jalan mulai dirintis, akses kemana-mana pun menjadi lancar dan memudahkan masyarakat. 

Rejeki Nomplok bagi Sang Driver Hardtop

Rupanya, manfaat adanya program TMMD tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Desa Tallambalao saja. 

Melainkan ini menjadi berkah tersendiri bagi sang driver offroad atau hardtop, yakni Yusuf. Yusuf mengaku sangat berterimakasih kepada Kodim 1401 Majene yang telah mempercayainya untuk bisa ikut berkontribusi membangun Desa Tallambalao, meskipun secara tidak langsung. 

Yusuf dan hardtopnya dipercayakan untuk setiap hari mengangkut material seperti semene, pasir dan lainnya dari ibu kota desa menuju pelosok. 

Selain mengangkut material, Yusuf juga harus membawa para prajurit-prajurit harapan menuju pelosok saat hendak bekerja dan beristirahat. 

Mengandalkan hardtop tuanya, Yusuf diberikan honor setiap harinya sebanyak Rp 500.000,- ketika bekerja. Honor ini bersih diterima Yusuf. Sementara hal seperti bbm dan kerusakan mobil ditanggung oleh Kodim 1401 Majene. 

Ia pun mengaku sangat senang dan berterimakasih karena kembali bisa dipercaya untuk menjadi bagian dari  Satgas, meskipun tanpa seragam. 

Yusuf sendiri mengaku kedua kalinya dipanggil oleh Kodim 1401 Majene untuk bisa berkontribusi dalam pelaksanaan TMMD. Tahun sebelumnya Yusuf juga dipanggil saat pelaksanaan TMMD di Desa Buttu Pamboang, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. 

Sekedar dikketahui, jumlah penduduk yang ada di Desa Tallambalao sebanyak 2.000 lebih dengan Kepala Keluarga sekitar 500.

Sementara dalam desa ini terdapat 4 dusun yakni Dusun Ratte Bilah, Batu Sambua, Pangaleroang dan Padangan. (*)

Penulis: Mutawakkir Saputra
Editor: Harmegi

comments