-->

Hot News

Polemik Salah Baca Pancasila, ini Kata ABM

By On Kamis, November 23, 2017

Kamis, November 23, 2017

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) saat berkunjung ke Pulau Ambo. (foto: Humas Pemkab Mamuju)
MAMASA, MASALEMBO.COM - Kesalahan pembacaan urutan teks Pancasila oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdaar (ABM) saat menjadi pembina upacara HUT Sumpah Pemuda beberapa waktu lalu terus menggelinding dan menjadi perbincangan hangat Warga Sulbar.

Meski pada saat itu ABM langsung memperbaiki kesalahannya dengan membaca ulang teks Pancasila sesuai urutan yang sebenarnya, namun hal itu sudah terlanjur menjadi viral di dunia maya lewat pemberitaan sejumlah media.

Upaya klarifikasi langsung oleh ABM di hadapan sejumlah kader organisasi kemahasiswaan di Mamuju, bukannya menetralisir keadaan, namun klarifikasi tersebut justru kembali menjadi pergunjingan warga karena dinilai menguatkan dugaan adanya niat ABM untuk mencetuskan ide mengubah urutan teks Pancasila yang telah disusun dengan arif dan bijaksana oleh Founding Fathers Republik Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah anggota DPRD Mamasa angkat bicara. Alpolem, Ketua DPC PDIP Mamasa salah satunya. Saat diminta tanggapannya, Rabu (22/11) Ia menuturkan dirinya telah melihat video rekaman saat ABM membaca teks Pancasila tersebut maupun video saat yang bersangkutan mengklarifikasi kesalahan itu.

"Dinda, Saya sudah dikirimkan teman-teman PDI Perjuangan rekamannya baik pada waktu membacakan Pancasila maupun waktu mengklarifikasi kesalahannya itu. Pancasila bagi saya adalah harga mati untuk bangsa  Indonesia," tuturnya secara tegas.

Ia menjelaskan, Pancasila telah dirumuskan sebelum Indonesia diresmikan sebagai sebuah negara merdeka, dan atas kerja keras para pendiri bangsa ini Pancasila lahir pada 1 Juni 1945.

"Kalau ada yang mencoba menggangu termasuk mengutak-atik Pancasila maka mohon maaf itu adalah musuh Negara. Silahkan adik-adik pemuda dan mahasiswa bela bangsanya dengan dasar Pancasila jangan biarkan diganggu," jelasnya.

Ditanya soal pantas atau tidaknya hal seperti itu diutarakan seorang pemimpin, Ia menilai pemimpin yang demikian masih dipertanyakan semangat nasionalismenya.

"Itukan kapasitas orang dan moral terutama nasionalisme yang belum menjiwai diri pemimpin," cetusnya.

Senada dengan itu, legislator Partai Hanura David Bambalayuk mengatakan, sikap pemimpin yang mempunyai gagasan soal urutan Pancasila adalah kritik yang berlebihan.

"Saya kira kalau ada yang mau merubah sila-sila Pancasila itu, mungkin karena pemimpin tersebut tidak memahami proses lahirnya Pancasila, bahkan tidak memahami pentingnya Pancasila sebagai landasan NKRI yang sudah tidak bisa dirubah lagi urutannya," ucapnya.

Lewat sebuah konfrensi pers yang digelar Ali Baal Masdar, sebagaimana yang dirilis rakyatta.com, ABM menyampaikan 2 poin utama sebagai klarifikasi sekaligus penjelasan darinya.

“Saya tidak pernah berniat maupun mengucapkan kalimat yang akan merubah susunan sila-sila dari Pancasila,” kata Ali Baal Masdar dalam konfrensi pers yang ia gelar di Rujab Gubernur.

Mengenai ucapannya tentang sila pertama dengan sila kelima Pancasila yang begitu berjarak, ia menjelaskan, pernyataan demikian sama sekali tidak mengandung maksud untuk merubah sila Pancasila.

“Yang saya maksud adalah implementasinya antara sila pertama ‘ketuhanan yang maha esa’ dengan sila kelima yakni 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Bukan bermaksud untuk merubah urutan sila-sila dari Pancasila,” demikian penjelasan Ali Baal.

Ia pun berharap, klarifikasi dan penjelasannya itu sudah cukup menjawab polemik soal Pancasila yang sejak beberapa hari terakhir menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

“Demikian klarifikasi ini. Saya berharap, tidak ada lagi penafsiran lain selain klarifikasi ini,” pungkas ABM. (klp/tfk)

comments