Devi (7) warga Karampuang kini dirawat di RSUD Mamuju (Foto: ist/ masalembo.com) |
Ditemui wartawan, Sabtu (6/1) di ruang Cempaka RSUD Mamuju, Jamia mengisahkan anaknya, Devi. Saat ini ia tengah menginjak usia tujuh tahun. Sayang, penyakit merenggut keceriaan bocah perempuan ini.
Awalnya, penyakit yang diderita Devi muncul ketika berusia enam tahun lebih. Mulanya dia hanya mengalami gatal di kepala. Enam hari kemudian, semakin parah dan berlubang hingga digerogoti belatung.
Kini Devi tidak bisa bergerak banyak. Tubuhnya kurus. Sesekali terdengar rintihan kecil menahan rasa sakit di kepalanya.
Diceritakan Jamia, kondisi kesehatan Devi sejak jatuh sakit sangat memprihatinkan. Sudah lebih dari setahun ini orangtuanya, Jamia (40) hanya bisa pasrah dan membiarkan anaknya terbaring di kamar rumah tanpa perawatan medis.
"Karena tidak punya biaya pak, tapi saya nekat membawa ke RSUD Mamuju," tutur Jamia.
Kondisi yang dialami keluarga Jamia sangat kontras dengan upaya pemerintah memberikan pelayanan kesehatan gratis. Karena toh masih ada warga yang mengalami kesulitan mendapatkan pelayanan medis.
Hidup menjadi keluarga miskin membuat warga Desa Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulbar ini tidak mampu membiayai penyembuhan anak sama sekali. Meski demikian ia nekat membawa bocah tersebut ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Berjalan waktu tidak membawa perubahan lebih baik untuk putrinya. Hingga Jamia sempat mengantar putri berobat secara tradisional ke dukun. Semuanya tak kunjung membuat Devi sembuh.
Akhirnya walau tak punya biaya dan tidak memiliki kartu BPJS, janda asal Karampuang ini terpaksa harus membawa anaknya ke RS Mamuju agar bisa mendapatkan perawatan. "Karena kalau dibiarkan tanpa perawatan medis, dikhawatirkan penyakit di kepalanya akan semakin parah," ungkapnya.
Kini, keluarga Devi berharap ada pihak yang mau membantu biaya pengobatannya. Jamia merindukan gadis kecilnya kembali riang dan ceria seperti dahulu, seperti anak-anak seusianya. (eg/har)