-->

Hot News

Matra Berubah Nama, Bupati: Jangan Ada Istilah Putra Daerah

By On Senin, Maret 05, 2018

Senin, Maret 05, 2018

Gubernur Ali Baal Masdar hadiri peresmian perubahan nama Matra jadi Kabupaten Pasangkayu (Foto: Edison S/masalembo.com)
PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Setelah melalui perjuangan panjang dalam pengurusan administrasi di pemerintah pusat, kini nama Kabupaten Mamuju Utara resmi diganti menjadi Kabupaten Pasangkayu.

Hal itu diresmikan langsung Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Ali Bal Masdar, di Bundaran Smart jantung Kota Pasangkayu, Senin (5/3). 

Peresmian disaksikan sejumlah pejabat, seperti Ketua DPRD Pasangkayu Lukman Said, Sesepuh KAPKP sekaligus Wakil Ketua DPRD, Yaumil ADJ, unsur Muspida, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik provinsi maupun kabupaten serta masyarakat. 

Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa mengatakan, pergantian nama kabupaten ini untuk mengembalikan tujuan awal perjuangan Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu (KAPKP) yang telah berjuang lebih dari dua tahun.

"Pergantian nama Kabupaten ini bukan untuk melepaskan diri dari Mamuju sebagai induknya, karena secara geografis kita tetap berada di wilayah Mamuju, namun secara administrasi kita berpisah dan ini memang sudah gagasan awal perjuangan dari KAPKP," ujarnya. 

ia menjelaskan bahwa persoalan nama sangat menentukan jadi diri dan identitas sebuah daerah serta masyarakatnya. Olehnya itu, dibutuhkan sosialisasi dan komitmen bersama dalam membangun daerah demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

"Tidak boleh samar dan harus jelas. Hal ini juga memudahkan kita dalam kepengurusan di pusat, agar tidak tumpang tindih dengan kabupaten lain yakni Mamuju dan Mamuju tengah (Mateng)," jelasnya.

Melalui kesempatan itu, ia menegaskan kepada warga agar tidak ada istilah pendatang atau mengklaim bahwa dirinya adalah "Putra Daerah" karena semua penduduk Pasangkayu memiliki hak dan kewajiban yang sama.

"Daerah ini dibentuk bukan untuk kelompok tertentu, tetapi untuk semua masyarakat Pasangkayu dan semua harus berfikir serta memiliki tanggung jawab yang sama untuk kemajuan daerah ini," cetusnya. 

Di akhir sambutannya, bupati mengajak seluruh elemen masyarakat agar tidak terlena dengan sejarah demi menyongsong era pembangunan guna terwujudnya kesejahteraan bersama. 

"Perjuangan KAPKP tetap akan tercatat dalam sejarah, namun tongkat estafet akan dilanjutkan oleh generasi cerdas, bijak dan berdedikasi tinggi dalam membangun daerah," pungkasnya. (eds/tfk)

comments