Penumpang kapal KM Madu yang batal berangkat menunggu feri untuk berangkat ke Kalimantan (Awal/masalembo.com)
MAMUJU,MASALEMBO.COM - Ratusan penumpang kapal perintis KM Madu yang hendak bertolak dari pelabuhan TPI Mamuju (Sulbar) ke Bontang (Kaltim) terlantar di pelabuhan.
Sebelumnya, petugas dari Polairud Polres Mamuju, Selasa (26/6) malam terpaksa mengambil tindakan untuk menurunkan paksa sebagaian penumpang karena KM Madu kelebihan muatan. Hal ini melanggar ketentuan izin berlayar yang seharusnya memuat 167 orang penumpang untuk jenis KM Madu.
"Kita dapatkan sebanyak 380 penumpang di atas kapal, terpaksa kita turunkan sebanyak 213 karena tidak resmi, dapat membahayakan keselamatan saat berlayar," ujar Kasat Polairud, Iptu Baharuddin.
Salah satu penumpang kapal perintis KM Madu Rusli, mengaku kecewa atas pelayan. Ia mengaku telah membeli tiket ABK seharga Rp90 ribu. "Ternyata banyak tiket yang dijual ABK tidak resmi, kalau resmi ada warna kuningnya," ungkapnya, Rabu (27/6).
Ia mengatakan, sejumlah penumpang sama sekali tidak memiliki tiket, juga terdapat tiket bersama. "Ada dua tiket yang dipakai lima orang," katanya.
Kasat Polairut, Baharuddin mengatakan, walau uang tiket penumpang sudah dikembalikkan, namun mereka (penumpang) mengaku rugi karena menambah beban pengeluaran karena harus bermalam di pelabuhan.
"Kasihan penumpang apalagi kalau uang paspasan, belum lagi penumpang yang punya anak kecil sampai terlantar dipelabuhan," kesalnya.
Kini ratusan penumpang kapal perintis KM Madu yang batal berangkat, berada di pelabuhan penyeberangan Mamuju menunggu kapal feri berangkat ke Kalimantan.(awl/har)