 |
| Penyambutan Warga Transmigrasi |
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Wakil Gubernur Sulbar Hj. Enny Anggraeni Anwar didampingi Kadis Transmigrasi H. Herdin Ismail, Wakajati Sulbar, Danrem 142/Tatag, Polda Sulbar dan Basarnas, menyambut kedatangan warga asal transmigrasi dari 7 provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, NTT dan Lampung.
Sebanyak 115 kepala keluarga warga dari 7 provinsi di indonesia bertransmigrasi ke Sulawesi Barat.
Masing-masing kepala keluarga mendapatkan 2 hektar lahan untuk usaha perkebunan. 1 hektar untuk perkebunan sawit dan Pemprov telah bekerjasama dengan perusahan sawit.
"Selain dapat lahan untuk perkebunan, transmigran juga dapat rumah, alat-alat pertanian, dan jatah hidup selama 1 tahun," kata Kadis Transmigrasi Sulbar, H. Herdin Ismail saat acara serah terima warga asal dari 7 provinsi di Kantor Bazarnas, Kalukku, Mamuju, Senin (2/12/2019).
Tidak hanya lahan dan fasilitas lainnya, pemerintah juga memberikan legalitas kepemilikan lahan agar lahan yang ditempati dan dikelola tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
115 KK ini akan di tempatkan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Saluandeang, Kabupaten Mamuju Tengah.
Di lokasi tersebut, pemerintah daerah setempat dan Pemprov Sulbar bekerja sama untuk membangun rumah transmigran, lengkap dengan jamban keluarga dan sarana air bersih.
Kata Herdi, untuk warga asal yang sudah menempati di UPT Saluandeang sebanyak 40 KK ditambah 115 KK.
Herdin menambahkan, program transmigrasi tetap digalakkan karena untuk tahun 2020, UPT Saluandeang akan dapat tambahan 95 KK, Saluleso 75 KK, Pasangkayu 50 KK, dan Mamasa 35 KK. "Jadi ada tambahan sebanyak 255 warga transmigrasi di 2020 untuk Sulbar," ucapnya.
Program transmigrasi, kata dia, sangat mendukung upaya pemberantasan kemiskinan.
Sementara Wakil Gubernur Sulbar Hj. Enny Anggraeni Anwar, menyambut baik kedatangan warga Transmigrasi dari 7 provinsi.
"Selamat datang kepada warga transmigrasi di Provinsi Sulbar. Saya berharap agar warga transmigran ke depan dapat menjalankan kehidupan lebih baik dan berhasil dalam segala usahanya," kata Enny.
Enny mengatakan, yang terpenting bagaimana menyesuaikan diri dengan daerah dan warga setempat serta dengan sesama serta saling memberikan ilmu, budaya, hidup rukun dan damai, bekerja sambil berdoa supaya semuanya menjadi transmigrasi yang sukses. (dir)