-->

Hot News

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sulbar, Butuh Sinergi Pemda dan Kadin

By On Jumat, Maret 06, 2020

Jumat, Maret 06, 2020



MAMUJU, MASALEMBO.COM - Upaya mendorong pembangunan ekonomi di Sulbar sangat dibutuhkan adanya sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Sinergi sangat dibutuhkan untuk bersama-sama mengawal pembangunan, khususnya mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi ke 33 RI ini.

Hal itu dikatakan, Hamzah, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Pemprov Sulbar saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) ke- IV Kadin Sulbar di Hotel Maleo Town Square (Matos) Mamuju, Jumat 6 Maret 2020.

Dikatakan, Sulbar memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, namun hingga saat ini hanya lebih didominasi oleh sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta kehutanan.

Untuk itu, Hamzah berharap, Kadin bersama Pemda serta seluruh komponen yang lainnya, dapat mengawal seluruh potensi SDA yang ada.

Menyambut perpindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara Kaltim, Hamzah menyatakan, hal tersebut mesti dihadapi bersama oleh Pemda dan Kadin di Sulbar. Kedepannya, Pemda dan Kadin harus mengambil peran dan mempersiapkan diri untuk itu.

"Peran Pemda dan Kadin dapat mengantisipasi perpindahan Ibu Kota, sebab Sulbar akan menjadi penyangga Ibu Kota Negara nantinya. Kita ingin menjadi penyangga yang betul-betul bisa melayani seluruh kebutuhan yang ada di Ibu Kota,"pungkasnya.

Ketua Kadin Pusat Rosan Perkasa Roeslani, juga mengatakan, sinergi antara Pemda dan Kadin serta pemangku kepentingan lainnya, memang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Kolaborasi, komunikasi dan sinergi sangat penting, apalagi saat ini dengan adanya virus corona dari China itu sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita," kata Roeslani.

Roeslani menjelaskan, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan secara analisa, jika ekonomi China turun 1,5 persen akibat virus corona, maka ekonomi Indonesia juga turun sebanyak 0,3 persen.

"Kita ketahui virus corona bermula dari China. Impor kita dari China kurang lebih sebanyak 26 persen dan ekspor kita ke China 16,7 persen. Diperkirakan oleh Bank Dunia,  ekonomi China tahun ini yang mestinya 6 persen, turun menjadi 4,5 persen. Kalau ekonomi China turun akan berdampak pada ekonomi kita," katanya (*)

Adventorial

comments