Muhamad Idris DP (ist/Kominfo Sulbar)
"Kita akan memberikan kesempatan kepada kawan-kawan (tenaga medis) di sejumlah tempat yang memang tidak terlalu hiruk pikuk dengan Covid-19 ini. Misalnya, kemungkinan ada yang dari Gorontalo karena saat ini masih menjadi provinsi yang tidak memiliki pasien positif di situ," kata Muhammad Idris DP.
Idris mengatakan, Pemprov Sulbar akan menerima tenaga medis baik dokter maupun perawat yang ingin mendaftarkan diri. Misalnya dari provinsi atau kabupaten yang tidak ada kasus yang berkaitan dengan Covid-19 di daerah tersebut, Idris mempersilahkan bergabung ke Sulawesi Barat.
"Kita akan buka kran outsourcing. Soal bagaimana mekanismenya, ya tentu ini di bawah komando dari bidang penanganan, yaitu Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit," ucapnya.
Dikatakan, saat ini Dinkes dan Rumah Sakit Regional Sulbar sebagai RS rujukan pasien Covid-19, sudah mulai menerima dan mendata perawat yang ingin bergabung penanganan Covid-19 di Provinsi Sulbar. "Darimanapun jika ingin bergabung Pemprov Sulbar masih terbuka untuk mendaftarkan diri," katanya.
Sekretaris Provinsi Idris DP juga sempat menyigggung soal salary atau penggajian tenaga medis outsourcing itu. Kata dia, belum dapat disebutkan nilai yang disediakan untuk penggajian para tenaga medis dan paramedis yang bakal direkrut. Namun, pastinya tersedia anggaran penggajian untuk mereka.
"Pak Gubernur saat ini menyusun, memfinalkan berapa kira-kira kebutuhan pembiayaan, atau kira-kira dukungan salary-nya berapa. Besarannya belum bisa kita sebut saat ini. Yang jelas ada," pungkas Idris. (*)
Adventorial