-->

Hot News

Komunitas JARIMU dan Sosok Patmawati-Lukman di Mata Pemilih Pemula

By On Kamis, Oktober 15, 2020

Kamis, Oktober 15, 2020

Akhmad Rifai (Ist)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Pilkada serentak 9 Desember 2020 tinggal menghitung hari. Dari dua kandidat yang akan bertarung, pasangan nomor urut 1 Patmawati-Lukman ternyata mendapat penilaian tersendiri kalangan anak muda, pemilih pemula. Salah satunya dari komunitas JARIMU (Jaringan Muda), sebuah komunitas anak muda yang merangkul pemilih pemula di Kabupaten Majene.

Ketua JARIMU, Akhmad Rifai, menilai sosok pemimpin yang layak untuk Majene adalah Patma-Lukman. Keduanya dinilai paling pas menapuk kepemimpinan di kota pendidikan ini. 

Pasangan calon Patmawati-Lukman yang tidak asing lagi di kalangan anak-anak muda atau milenial dan pemilih pemula dinilai sosok yang Humanis dan merakyat. "Ibu Patma sebagai seorang istri penggagas MP3 bapak alm. Fahmi Massiara selalu mengatakan dalam setiap kesempatan ketika menyapa warga Majene bahwa hanya raga beliau yang pergi tetapi jiwa dan semangatnya tetap hadir untuk kemajuan masyarakat Majene," kata Akmad Rifai tentang sosok Patmawati.

Begitupun dengan Lukman Nurman yang dinilai sosok yang merakyat. Lukman adalah seseorang yang benar-benar lahir dari keluarga sangat sederhana, anak seorang nelayan yang jauh dari pusat kota Majene tepatnya di Sendana. Kehidupan keluarga Lukman menjadikan dia tumbuh dan besar sebagai sosok yang santun, rendah hati dan pekerja keras. 

"Tentunya ini salah satu modal besar beliau dalam memimpin Majene mendampingi ibu Patmawati untuk melanjutkan MP3 yang beliau gagas bersama almarhum Fahmi Massiara," tutur Akhmad. 

Rifai menilai, adanya isu-isu yang menyebut Patma-Lukman tidak tepat memimpin Majene karena persoalan identitas atau kesukuan, dirinya justru membantah dengan mengurai sebuah fakta sejarah lokalitas antara Mandar-Makassar di bawah kepemimpinan Tumaparisi' Kallona Raja Gowa IX (1510-1546) yang berketurunan Mandar. Raja Gowa IX ini mampu mengangkat derajat rakyat Gowa. Sebagai raja pertama yang memiliki visi maritim serta di masa pemerintahannya ia mampu menyatukan dua kerajaan besar antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. 

"Karena itu kalau ada yang sebut hari ini ibu Patmawati tidak layak memimpin Majene hanya karena persoalan identitas kesukuan itu pernyataan yang sangat tidak layak dan tidak patut untuk ditiru bagi kandidat manapun yang akan berkontestasi khusus pilkada Majene 2020," ujarnya. 

Adapun hal lain yang membuat pasangan Patma-Lukman cukup memberikan angin segar bagi masyarakat Majene sebagai pusat pendidikan di Sulbar, menurutnya itu adalah sebuah fakta bahwa Patmawati sudah puluhan tahun mengabdi sebagai tenaga pendidik di Majene. Begitupun Lukman yang selalu memperhatikan dunia pendidikan di Majene, salah satunya pernah menjadi Ketua Komite di SMAN 1 Sendana. 

"Tentunya Komunitas JARIMU ini menaruh harapan besar kedepannya kepada pasangan Patma-Lukman untuk kemajuan Kota Majene dan mampu bersaing dengan kabupaten-kabupaten lain khsususnya yang ada di Sulbar. Utamanya di dunia pendidikan," pungkas Akhmad Rifai. (adv/red)

comments