-->

Hot News

Jalan Terputus, Hingga Kini 5 Desa di Bagian Pegunungan Ulumanda Masih Terisolasi

By On Minggu, Januari 17, 2021

Minggu, Januari 17, 2021

Longsor menutup jalan poros Ulumanda Desa Kabiraan, sejumlah titik di ruas jalan penghubung lima desa ini mengalami longsor akibat gempa
(Foto: Egi/masalembo.com)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Pasca gempabumi yang mengguncang Sulawesi Barat, 14-15 Januari kemarin, hingga saat ini akses ke lima desa di bagian pegunungan Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene masih terputus. Kelima desa yang belum bisa terjangkau yakni Kabiraan, Tandeallo, Panggalo, Ulumanda dan Desa Popenga.

"Kami terus mencoba bisa tembus ke sana tapi sampai sekarang belum bisa," kata Muhammad Safaat, anggota DPRD Majene asal Kecamatan Ulumanda, Minggu (17/1/2021)

Safaat mengatakan, pihaknya sudah menurunkan satu alat berat excavator untuk membuka akses yang tetutup material longsor di sejumlah titik, namun hingga kini belum juga tembus.

"Sementara ini masih di wilayah sebelum Desa Kabiraan, disitu masih perbaikan, longsor ada sekitar 40 meter dengan ketinggiannya sekitar 5 meter, memang agak berat, di bagian atas juga infonya banyak yang terputus," ujar Safaat.

Informasi yang dihimpun awak media ini, sejumlah kampung di pegungungan Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda telah mengalami dampak gempa yang cukup serius. Di dusun Kabiraan misalnya, sekitar 50 an rumah warga mengalami kerusakan. Begitu juga di sejumlah dusun lain seperti Ba'ba Sondong, dan Tamerimbi, puluhan rumah warga rata dengan tanah.

"Untuk desa Kabiraan, bantuan baru bisa masuk di dusun Kabiraan, itupun sangat terbatas karena diantar manual, sementara dusun lain sama sekali belum ada," ujar Safaat.

Warga Masih Mengungsi

Keterangan dari warga, untuk korban gempa di Dusun Paku, Desa Tandeallo, saat ini mereka mengungsi ke lapangan sebuah sekolah di daerah tersebut. Warga belum bisa kembali ke rumah selain karena hunian mereka rusak mereka masih trauma dan takut terjadinya gempa susulan.

"Di sini kami tinggal di lapangan SD, rumah kami hancur," kata Muh Hatta, salah seorang warga yang berhasil di hubungi via seluler.

Beruntung belum ada keterangan adanya korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami luka dan telah dibawa ke Rumah Sakit di Majene. Masalah lainnya adalah ancaman kelaparan dan penyakit yang dialami korban yang masih berada di pengungsian hingga saat ini. Mereka sama sekali belum bisa tersentuh bantuan. Warga juga dapat mengakses keluar untuk mendapatkan persediaan makanan dan kebutuhan mereka. (Har/Red)






comments