-->

Hot News

Pembangunan Landscape RSUD Ako Disorot, Ini Kata Sekdis PUPR Pasangkayu

By On Rabu, Juni 02, 2021

Rabu, Juni 02, 2021

Sekretaris Dinas PUPR Pasangkayu, Sumarlin, ST saat memberi keterangan pada sejumlah awak media. [Edison S/masalembo.com]


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Pembangunan landscape di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ako, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar menuai sorotan oleh beberapa anggota DPRD. Pasalnya, bangunan itu dianggap tidak memiliki pondasi.

Menyikapi hal tersebut, Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pasangkayu, Sumarlin,ST, saat ditemui menjelaskan pembangunan lansdcape RSUD Ako merupakan bangunan arsitektur (non struktur).

"Ini bukan pekerjaan struktur. Fungsi landscape ibarat pot, dan bila menggunakan pondasi, maka akan memakan banyak biaya, sementara dalam suatu penganggaran dibutuhkan pemanilisiran," ungkap Sumarlin, Rabu (2/6/2021).

Ia menjelaskan, dalam pembangunan landscape tidak dianggarkan pembuatan pondasi dikarenakan struktur tanah di sekitar RSUD Ako merupakan tanah padat dan keras.

"Berdasarkan analisa konsultan, tanah di area tersebut tidak membutuhkan pondasi. Dan pembangunan landscape ini tujuannya menata lahan RSUD agar keliatan cantik dan nyaman dilihat baik oleh pasien maupun pengunjung lainnya," jelasnya.

Saat ditanya soal pohon yang mati dan berada dalam area pembangunan, Sumarlin menjelaskan bahwa pihak rekanan dan konsultan telah berkordinasi dengan pihak RSUD agar segera dipotong. Dan menurut informasi, yang terkait juga telah berkordinasi dengan pihak PLN agar saat penerbangannya tidak mengganggu kabel listrik di sekitar.

Selain itu, Sumarlin juga mengatakan pekerjaan landscape ini dari Maret hingga September. Progres pekerjaannya sudah dapat dikatakan mencapai kurang lebih 30 persen.

"Masih ada waktu dan masa pelaksanaannya masih ada sekitar 5 bulan. Jadi bila ada yang mengatakan itu pekerjaan abal-abal, itu tidak benar. Karena kami sudah mengerjakan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada," tegasnya.

Sementara itu, Konsultan pengawas dan Pelaksana Andi Nur Faisal saat diwawancarai menjelaskan, keadaan di sekitar pekerjaan memang terlihat kotor dikarenakan saat ini pekerjaan masih berjalan. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pembangunan landscape dapat menggunakan pondasi bila tanahnya gambut, namun tempat pekerjaan landscape tersebut tanahnya sangat keras dan dari struktur tanah dapat dibangun meski tanpa menggunakan pondasi.

"Berdasarkan hasil pengawalan dan pengawasan, pekerjaan landscape semua sudah berjalan sesuai dengan kontrak pelaksanaan. Dan untuk tumpukan material yang membuat pemandangan kelihatan kotor, nanti akan dilakukan pembersihan di akhir pekerjaan," ujarnya. (Eds/Red)

comments