-->

Hot News

Wabup Aris Hadiri Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Majene Tahun 2022

By On Sabtu, Maret 26, 2022

Sabtu, Maret 26, 2022


MAJENE, MASALEMBO.COM - Wakil Bupati Majene Arismunandar kembali menekankan komitmennya untuk melakukan percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Majene. Ia mengajak seluruh stakaholder terkait untuk mewujudkan aksi konvergensi penanggulangan stunting secara nyata, dengan membangun program yang betul-betul terintegrasi dan juga fokus pada penanganan stunting di Kabupaten Majene.  

"Saya titipkan tugas besar ini, wujud aksi konvergensi harus kita buktikan dengan memberikan aksi nyata dan kesungguhan di setiap penentuan kebijakan,” ujarnya saat menyampaikan komitmen di kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Majene yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati, Jumat 25 Maret. 

Kegiatan tersebut merupakan aksi ketiga dari delapan rencana aksi rembuk stunting tingkat Kabupaten Majene di tahun 2022. 


Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekertaris Daerah Majene, dua narasumber, pimpinan OPD terkait, koordinator tim leader, ketua DPW Dharmawanita Persatuan, para lurah dan kades lokus stunting, Kapus, Kepala UPTD KB, Ketua organisasi profesi dan para fasilitator program pemberdayaan.

Dikesempatan tersebut, wabup Aris bersama seluruh pihak yang terlibat juga menandatagani penyepakatan rencana kerja program kegitan perangkat daerah dalam penanganan stunting, sesuai surat keputusan bupati terkait penetapan lokus prioritas penanganan stunting intervensi tahun 2023.

Sementara itu, Sekda Majene Ardiansyah mengatakan kedepan perlu menciptakan inovasi dan kebijakan pada OPD Kabupaten Majene baik yang sifatnya inspiratif, replikatif dan inovatif sehingga menjadi kolaborasi yang efektif.

"Perlu kolaborasi yang efektif dan berkesinambungan, menjadi gerakan konvergensi yang sempurna untuk perbaikan gizi  dan penurunan angka stunting," ucapanya. 

Jumlah peserta yang mengikuti rembuk stunting rencana aksi ketiga tersebut 135 orang yang dilaksanakan baik secara luring dan daring. 


Sekertaris Tim Percepatan Penurunan stunting Kabupaten Majene dr. Hj. Wahida menjelaskan, hasil dari kegiatan Rembuk Stunting menjadi dasar gerakan penurunan stunting melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat. 

Outputnya, selain Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota, perwakilan DPRD, kepala desa, pimpinan OPD dan perwakilan sektor nonpemerintah dan masyarakat, juga akan dirumuskan rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD/Renja OPD tahun berikutnya. 

“Kita sangat berharap, OPD yang menjadi penanggung jawab di setiap rencana aksi berkomitmen menjalankan tugasnya sehingga upaya penurunan stunting bisa signifikan,” ujar Ardiqnsyah.

Kegiatan aksi III rembuk stunting tersebut dibagi dalam tiga sesi. Di sesi pertama dibahas Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting di Sulawesi Barat (RAN PASTI) oleh Nuryamin, S.TP, MM. Lalu disesi kedua diisi dengan materi Intervensi Gizi Spesifik pada Rumah Tangga Beresiko Stunting oleh Prof. DR. Dr. H. Abd. Razak Thaha, MSc  (Pakar Perguruan Tinggi) dan sesi terakhir dibawakan oleh Andi Erfanji, SKM, M.Kes (Co-Team Leader Iney Region 5 Sulawesi Ditjen Bangda Kemendagri) tentang Esensi Pelaksanaan Rembuk Stunting Kabupaten hingga desa. (Adv)

comments