Pj Bupati Buton Tengah, Muhammad Yusup didamping Kapolres Buton Tengah, AKBP Yanna Nurhandianan melakukan dialog dengan Aima salah satu pedagang sembako di Pasar Lombe. Foto : Muhammad Al Rajap
BUTON TENGAH, MASALEMBO.COM - Dalam menyambut masuknya Bulan Ramadan, Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, Muhammad Yusup melakukan pengecekan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Lombe.
Didampingi AKBP Yanna Nurhandiana selaku Kapolres Buteng dan jajaran Kepala OPD Buteng, Muhammad Yusup menyusuri lapak-lapak dan melakukan dialog seputar harga sembako dengan para pedagang di Pasar Lombe.
Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan harga kebutuhan bahan pokok (bapok) masyarakat tetap stabil dan juga untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, sekaligus antisipasi menjelang bulan suci ramadan.
"Jadi tujuan kita turun ke pasar pada hari ini adalah untuk memastikan kebutuhan sembako selama bulan ramadan tetap tercukupi," jelas Muhammad Yusup, Senin (06/03/2023).
Dari dialog dengan salah satu pedagang, diketahui beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga seperti minyak goreng (minyak kita), beras, bawang putih dan garam. Sementara kebutuhan pokok yang justru mengalami penurunan harga diantaranya telur ayam, tomat dan terong.
Salah satu pedagang di Pasar Lombe, Aima menjelaskan dari beberapa bahan pokok yang mengalami perubahan harga jual, juga terdapat bahan pokok yang harga jualnya masih stabil, seperti bawang merah.
"Beras harganya naik sejak dua minggu lalu. Garam juga naik harganya perbungkusnya. Minyak goreng (minyak kita) sekarang Rp 36 ribu per dua liter. Sebelumnya Rp 15 ribu per satu liter. Sekarang yang kita dapat hanya minyak yang dua liter," jelas Aima.
Lebih lanjut Aima menuturkan harga minyak goreng (minyak kita) mengalami kenaikan disebabkan pihaknya memperoleh minyak goreng kemasan tersebut bukan dari distributornya langsung alias dari orang ke orang.
Sementara itu, terkait kenaikan harga beras Aima mengungkapkan beras yang diperolehnya berasal dari luar kota bahkan dari luar Provinsi Sulawesi Tenggara. Tak hanya itu sambung Aima, untuk sampai di Lombe, beras-beras yang dipesannya tersebut harus melewati beberapa penyeberangan, salah satunya penyeberangan dari Baubau.
Wanita paruh baya ini mengaku stok beras yang saat ini dimilikinya saat ini sebanyak empat ton. Ia tak dapat memastikan stok beras yang dimilikinya dapat bertahan hingga memasuki lebaran Idul Fitri.
"Semua tergantung dari permintaan pembeli. Bisa bertahan atau bisa saja tidak cukup sampai lebaran (Idul Fitri)," tutup Aima. (adv)