-->

Hot News

Tragedi Gantung Diri Remaja di Majene Diduga Akibat Putus Cinta

By On Senin, Juni 19, 2023

Senin, Juni 19, 2023

Ilustrasi [sumber: tribratanews.com]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Tragedi memilukan kembali menimpah seorang remaja di Majene, Sulawesi Barat. Ia nekat bunuh diri diduga lantaran persoalan asmara. Remaja berusia 18 tahun itu berinisial MR.

Kejadian dilaporkan pada Minggu sekitar pukul 22.00 Wita. 

Piket Fungsi bersama Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polres Majene yang dipimpin oleh Kapolsek Banggae IPTU Edi Jamika, SH, didampingi Pasiaga Polres Majene IPDA Hamka mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di salah satu rumah di Lingkungan Garogo Selatan, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae.

Kronologi kejadian berawal sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu seorang saksi bernama Ridwan yang merupakan paman korban melihat korban MR mandi di sumur depan rumah. Setelah mandi, korban masuk ke dalam kamar dan terdengar memutar musik menggunakan ponsel. 

Sekitar pukul 20.45 Wita saksi lain bernama Anto yang masih kerabat korban juga mandi di sumur. Usai mandi ia hendak masuk ke dalam rumah untuk berganti pakaian. Namun alangkah kagetnya ketika Anto melihat korban yang sudah tergantung di dalam kamar menggunakan seutas tali nilon warna biru.

"Saksi Anto segera memanggil saksi Ridwan dan anggota keluarga lainnya untuk membantu mengangkat korban," demikian keterangan Kasat Reskrim Polres Majene AKP Budi Adi, SH., S.Sos, MH, Senin (19/6/2023).

Budi Adi menjelaskan, setelah korban berhasil diangkat, mereka memeriksa denyut nadi korban. Sepertinya masih ada denyut nadi, dan dalam keadaan terburu-buru keluarga membawa korban ke RSUD Majene. 

"Setibanya di rumah sakit korban langsung diperiksa oleh petugas medis. Setelah sekitar 40 menit pemeriksaan, pihak RSUD Majene menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia," terang Budi.

Keluarga korban lalu membawa jenazah pulang ke kediaman. Keluarga korban juga menunjukkan ponsel korban yang memperlihatkan percakapan terakhir di aplikasi WhatsApp (WA) dengan seorang perempuan berinisial RS yang diduga sebagai kekasih korban.

Korbab MS diketahui masih seorang pelajar berusia 18 tahun. Ia lahir di Majene pada 12 Juni 2004, dan tinggal di Garogo, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene.

Keterangan hasil olah TKP, menunjukkan adanya lebam pada telapak kaki korban, bekas jeratan tali mulai dari leher depan hingga ke belakang telinga, serta wajah yang terlihat kebiruan (sianosis). Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

Dugaan sementara, korban diduga bunuh diri karena putus cinta. Keluarga korban sepakat untuk tidak melakukan visum dan menerima kejadian tersebut sebagai kehendak takdir atas putra mereka. Mereka juga membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah.

Kasat Reserse Kriminal Polres Majene menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan tindakan di TKP dan melakukan interogasi kepada para saksi. Lebih lanjut, pihak kepolisian akan melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa ini.

Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap gejala-gejala depresi dan masalah mental lainnya. "Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan emosional atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera cari bantuan dan berbicara dengan profesional kesehatan atau layanan bantuan krisis yang ada," demikian pesan Kasatreskrim Polres Majene.

Dikatakan, kasus ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap isu kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan upaya dalam memberikan dukungan, pendidikan, dan fasilitas yang memadai bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.

"Dengan ini, Kepolisian Resort Majene berharap agar peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap masalah kesehatan mental dalam masyarakat," ujarnya. (Hr/Red)

comments