-->

Hot News

Dinyatakan Sembuh, Bupati Fahmi Sambut Pasien Covid-19 asal Majene

By On Sabtu, April 11, 2020

Sabtu, April 11, 2020

Bupati Majene Fahmi Massiara dan Ketua PMI Fatmawati Fahmi menyambut pasien 01 Covid-19 Sulbar yang dinyatakan sembuh. (Foto: Humas Setda Majene)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Bupati Fahmi Massiara menyambut kepulangan pasien 01 berinisial J asal Kabupaten Majene, Sabtu (11/4/2020). Pasien Coronavirus Disease 2019 pertama di Sulbar itu dinyatakan sembuh atau negatif virus Corona. Remaja yang hafidzah Al Qur'an itu disambut di posko Covid-19 di kantor Dinas Perhubungan Majene, Kelurahan Tande Timur Kecamatan Banggae Timur sekira pukul 13.45 Wita.

Saat tiba di posko covid 19, pasien 01 itu langsung disambut bupati Fahmi Massiara beserta Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Majene, termasuk Ketua TP PKK Fatmawati Fahmi yang juga ketua PMI Kabupaten Majene. Fatmawati menghadiahkan sebuah boneka, alat shalat berikut vitamin untuk dikonsumsi santriwati yang sempat dirawat di RS Unhas Makassar itu.

Fahmi mengatakan, ia sangat bahagia dengan kesembuhan J. Namun, meski telah dinyatakan negatif virus corona dia harus tetap istirahat selama tujuh hari untuk recovery. Fahmi juga berharap, setelah kasus ini tak ada lagi pasien Corona di Majene. Harapan orang nomor satu di Majene itu, J menjadi kasus terakhir dan warga dihimbau untuk mengormati, tidak mengucilkan setiap orang yang dinyatakan ODP, PDP dan lainnya.


"Semoga tidak ada lagi warga Majene yang dengan status OPD, PDP kita doakan nanda "J" bisa sembuh total, sehat walafiat dan kembali ke pesantren setelah keadaan membaik dan bebas virus Corona," terangnya. 

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr Rahmat Malik. Kata dia, kepulangan J jangan dianggap sebagai stigma negatif yang harus dikucilkan. Hal tersebut jangan dianggap malapetaka, namun tetap waspada. "Kami juga harapkan masyarakat jangan panik, apalagi tetangga J, kalau ada situasi yang menakutkan, kami hadir dan bekeja keras demi kebaikan dan keselamatan kita bersama," ucap dr Rahmat.

Sementara itu pasien J mengungkapkan, selama dirawat di Rumah Sakit ia selalu mengikuti semua yang menjadi protokol dan anjuaran dokter. Selain itu ia juga mengaku tetap sabar dan menerima kondisinya dan menganggap semuanya adalah ujian. "Kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT merupakan obat yang paling terbaik, sebaliknya ketakutan dan kecemasan merupakan sumber penyakit," singkat remaja putri yang tengah nyatri di sebuah pesantren di Kota Bogor itu.

Setelah menyambutan, pasien J tersebut, bersama keluarga mereka langsung bergerak pulang menuju rumahnya. (*)

Laporan: Tim Masalembo.com
Editor: Harmegi Amin

comments