-->

Hot News

Sopir Truk Mengeluh, Kerap Dimintai Uang Oknum Diduga Lantas Polres Majene

By On Kamis, Oktober 29, 2020

Kamis, Oktober 29, 2020

Ilustrasi (inet)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Sejumlah sopir truk ekspedisi rute Makassar-Mamuju- Palu, mengeluhkan aksi oknum anggota polisi yang diduga dari Satuan Lalulintas Polres Majene, Sulawesi Barat. Mereka mengeluhkan aksi oknum tersebut yang kerap menahan truk pengangkut bahan-bahan toko tujuan dua provinsi, Sulbar dan Sulteng.

Salah seorang sopir truk asal Makassar enggan disebut namanya, mengaku kerap dimintai ratusan ribu rupiah, alasannya karena kelebihan muatan.

"Katanya muatan saya terlalu tinggi. Mana mungkin saya bisa lolos dari Makassar kalau muatan saya terlalu tinggi. Di tol (di Makassar) kan kita diukur, ada patrolinya, di Barru juga begitu. Justru di Majene yang tidak ada alat ukurnya," kata sopir ekspedisi Makassar-Mamuju itu.

Sopir ini menceritakan, beberapa waktu lalu, ia kembali ditahan saat melintas di Majene. "Saya dikejar sampai disitu di depan Indomart (Rangas). Saya dimintai Rp 200 ribu, tapi saya cuma kasih Rp 120 karena cuma itu yang ada pak," ujarnya kepada awak masalembo.com, Kamis (29/10/2020).

Sopir truk lainnya inisial JM mengaku sering membayar jika melintas di Majene agar dapat lolos. Dia mengaku tak pernah disetop di daerah lain, kecuali di Majene. "Di situ (Majene) kadang bayar Rp 100, kadang Rp 150, ya tergantung pak, coba tanya sama teman-teman, banyak sekali teman-teman yang dimintai," ungkap JM.

Kepala Satuan Lalulintas Polres Majene AKP Muslim Aslim yang dimintai tanggapan terkait hal tersebut menegaskan tidak ada kebijakan tersebut di kesatuannya. Muslim mengatakan dirinya tidak mengetahui ada anggotanya meminta uang.

"Wah, jangan sampai dia (oknum polisi itu) jual-jual nama orang lain," kata Muslim saat dikonfirmasi via telepon, Kamis.

Meski demikian, Muslim tak menyangkal jika memang personil Satlantas Polres Majene kerap menggelar patroli di jalanan. Tapi, dia menegaskan pihaknya tidak akan menahan truk dan mobil manapun kecuali melakukan pelanggaran.

"Jadi kecuali itu ada pelanggarannya, ya ditahan. Karena kalau tidak ditahan, dia bilang ah tidak apa-apa ji, kita dianggap oh tidak apa-apa. Tapi ini menurut saya saja ini ya," ujar Muslim

"Jadi sampaikan nanti (ke sopir) kalau ditahan, hentikan saja di sana (di Polres) mobilnya. Kalau tidak ada salahmu ya langsung saja kesitu, tinggal di situ (di Polres) mengadu, kalau tidak ada salahmu, iya toh," lanjut Muslim.

Muslim menegaskan, truk ekspedisi yang kerap ditahan karena mereka melampaui batas muatan. Misalnya muatan mereka mengambil tempat lebih kebelakang. "Jadi ketika dia sudah ambil tempat kebelakang itu jelas sudah salah, itu sudah melanggar," ucapnya via telepon.

Selain mengambil tempat lebih kebelakang, mobil truk yang melanggar yaitu melebihi batas tinggi muatan. Ketinggiannya melampaui batas maksimum muatan dan bisa membahayakan.

"Sudah sering terjadi itu, dimana-mana sering terjadi, dia (mobil) sudah berat, tinggi lagi, panjang lagi. Begitu naik ke ketinggian, langsung dia jatuh, matilah orangnya yang dibelakangnya," ungkap Muslim

Kasatlantas Polres Majene Muslim Aslim juga mengaku setiap saat memang ada patroli guna mencegah kerawanan dan membahayakan para pengendara di jalan. "Itu paling tidak kita tegur, kita sampaikan, eh jangan begitu," ujarnya.

Terkait adanya oknum yang diduga melakukan kegiatan ilegal dengan mengambil uang dari pengendara. Hal itu ditegaskan Muslim bukan kebijakan dari Satlantas Polres Majene.

"Saya menduga mungkin ada masyarakat yang sudah berkali-kali sudah disampaikan tidak mau mendengar. Jadi supaya ada efek jerahnya ya mungkin anggota, atau oknum, ya sudah, ditahan. Akhirnya mereka sendiri (para sopir) yang menawarkan jasa, kan begitu toh, berarti dia (sopirnya) yang menghendaki."

AKP Muslim menegaskan, jika ada oknum anggota Lantas Polres Majene yang terlibat hal itu bukan kebijakan institusinya. Sehingga, hal tersebut dianggap kegiatan ilegal. Ia berharap masyarakat sendiri jangan mau salah, agar tidak ditahan. 

"Kalau melanggar pasti tertahan, karena kenapa, polisi itu mau lihat masyarakat pengendara itu baik. Coba banyangkan kalau terjadi kecelakaan siapa yang susah, dia yang susah, termasuk orang yang dia tabrak. Tapi soal itu (meminta uang) tidak ada itu. Tidak ada itu bahwa kalau ini harus minta ini, tapi kalau ada oknum yang menawarkan ya kita tidak tahu, yang jelas pada prinsipnya kita itu tidak ada begitu," tegasnya. (red)

Catatan: Berita ini diberi hak jawab oleh Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Majene, klik tautan berikut ini untuk membaca : Hak Jawab Kasat Lantas Polres Majene atas Pemberitaan Sopir Truk Dimintai Uang.

comments