MAJENE, MASALEMBO.COM - Banyak kalangan masyarakat di pedesaan berkeinginan memekarkan desanya tanpa melihat potensi yang ada.
“Sekarang yang marak di masyarakat adalah keinginan untuk mekar, namun tdk melihat potensi yang ada. Kalau di Desa Lombong ini kita saksikan bersama bahwa ini wajar untuk dimekarkan dahulu,” tegas Bupati Majene Fahmi Massiara saat menghadiri syukuran HUT Desa Lombong Timur IX Tahun 2020 di Lapangan Tasinara Mosso, Desa Lombong Timur Kecamatan Sendana.
Dikatakan, konsep pemekaran tentu didasari atas tuntutan dan keinginan masyarakat dalam hal pelayanan.
“Saya memberikan aprseasi kepada Desa Lombong Timur dapat mekar dan dapat melaksanakan hari jadi, khusus di Lombong Timur ini komitmen terhadap pelaksanaan hari jadinya, diwaktu yang akan datang tentu akan lebih semarak lagi.
Dan untuk membangkitkan gairah masayarakt dalam menerima desanya secara mandiri,” terang Fahmi.
Lebih jauh kata dia, desa di back up oleh dua pembiayaan, yaitu Dana Desa dengan regulasi dan Juknis yang ada dari Pusat, juga ADD yang diambil dari APBD Majene.
“Inilah dua sumber pembiayaan dalam membangun desa. Bumdes di desa juga harus selalu berjalan dan beriringan dalam pengembangan potensi desa. Dan inilah yang akan menopang perekonomian di desa. Jadikanlah Bumdes sebagai sokoguru percepatan ekonomi kedepan, karena desa sifatnya tidak bisnis. Yang dapat melakukan bisnis disini adalah Bumdes yang dikelola secara profesional,” katanya.
Ia juga menyinggung soal sarana dan prasarana di Lombong Timur.
“Dapat juga digunakan Dana Desa, sesuai Juknis yang ada. Tekait jalanan yang menghubungkan desa ke desa dapat digunakan DAK bidang jalan. Kedepannya saya akan perintahkan Dinas PUPR untuk melakukan survey perbaikan jalan di desa ini,” kata Fahmi. (Adv)